Bekasi, KPonline – Aksi solidaritas unjuk rasa dilakukan perangkat dan anggota FSPMI Bekasi ke PT. Alcomexindo yang berlokasi di jalan Mariuk, Desa Ganda Mekar, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis(17/11/2022).
Pasalnya, FSPMI Kota/Kabupaten Bekasi merasa tersinggung dengan tindakan yang dilakukan perusahaan tersebut.
FSPMI menilai, sejumlah alasan seperti tidak hanya melakukan PHK sepihak terhadap anggota serikat pekerja, PT. Alcomex Indo pun melakukan intimidasi terhadap pengurus dan anggota PUK SPL FSPMI PT. Alcomex Indo, tidak mau berunding dalam penyelesaian permasalahan pun telah dikebiri oleh perusahaan. Lebih parah karena fasilitas yang biasa diterima Serikat Pekerja telah distop, bahkan ada pemotongan komponen upah karena ijin sakit.
Selain itu, perusahaan pun sudah melakukan pembongkaran ruang Sekretariat PUK, dan menghentikan COS iuran serikat pekerja secara payroll yang sebelumnya ada.
Dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Kebebasan Berserikat, dengan melihat yang terjadi di PT. Alcomex Indo maka patut diduga perusahaan tersebut sudah melakukan “Union Busting”.
“Wajar jika buruh yang ada di Bekasi merasa geram karena pihak perusahan tidak mau berupaya menyelesaikan permasalahannya di internalnya, selain itu PKB yang sudah disepakati dan ditandatangi tim perunding saja, perusahaan tidak mau mencatatkan ke dinas tenaga kerja artinya perusahaan tidak punya itikad baik,” hal tersebut disampaikan Indrayana, Ketua Bidang PKB PC SPL FSPMI Kab./Kota Bekasi Kepada Media Perdjoeangan
Indrayana berpendapat, ini merupakan penghinaan terhadap buruh. “Harga diri organisasi tidak hanya PUK Alcomexindo, tapi keseluruhan mereka yang menyebut dirinya adalah sebagai Serikat Pekerja/Serikat Buruh(SP/SB) khususnya yang ada di Bekasi. Segala upaya pun sudah di lakukan oleh PUK mulai dari mediasi sampai ke pengawas, namun hal tersebut tidak di gubris oleh pengusaha PT. Alcomex Indo,” ujar Indra.
Sementara itu, Sarino, SH., MH. Ketua PC SPL FSPMI Kab./Kota Bekasi menyampaikan bahwa perusahaan ada indikasi sengaja membiarkan terjadinya aksi terus menerus.
“Karena berdasarkan faktanya saat kami sedang melakukan unras justru perusahaan meliburkan para pekerjanya. Untuk itu kami akan terus menerus melakukan aksi unras di PT. Alcomex Indo sampai perusahaan bersedia memenuhi tuntutan kami,” tegas Sarino.