Cirebon, KPonline – Pengembangan organisasi sangat penting. Hal ini sebagai bukti kekuatan sebuah organisasi, termasuk memastikan organisasi terus tumbuh dan berkembang. Seperti yang dikatakan Sekretaris Umum PP SPAMK FSPMI Selamet Fitriyono di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PP SPAMK FSPMI di Cirebon, Senin (14/01/2019).
“Tantangan kedepan kita semakin berat khususnya di wilayah Cirebon Raya. Ada beberapa perusahaan yang rotasi ke wilayah Cirebon Raya. Karena itu, kita fokus untuk pengembangan organisasi di sini. Kami harapkan kawan-kawan Cirebon agar bisa membantu untuk rencana pengembangan SPAMK-FSPMI di Cirebon Raya,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum PP SPAMK FSPMI, Heriyanto.
“Kenapa kita memilih tempat di Cirebon? Karena, memang, Cirebon Raya menjadi target rotasi dari beberapa perusahaan di wilayah Jabodetabeka. Ini akibat dari dampak insfrastruktur yang mengancam eksistensi industri khususnya di wilayah Jakarta, Bogor dan Tangerang,” kata Heri.
“Saya sampaikan, bahwa Cirebon itu ingin memisahkan diri dari Jawa Barat karena ketimpangan sosial, ekonomi, dan lain-lain. Maka dari itu, Pemprov Jawa Barat membentuk zona ekonomi yang menjanjikan di wilayah Jawa Barat, khususnya di Cirebon Raya untuk menandingi pertumbuhan ekonomi di Jabotabek,” lanjutnya..
Menurut Heri, dengan banyak insfrastruktur yang sudah selesai seperti Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Pelabuhan Patimban dan Tol, serta Pemprov Jawa Barat mengeluarkan regulasi-regulasi yang membuat menarik investor agar menginvestasikan ke Cirebon Raya sebagai langkah untuk menjadikan Cirebon sebagai target utama Zona Kawasan Industri Ekonomi yang baru.
“Mengetahui potensi hasil mapping kawan-kawan di Purwakarta dan Cirebon Raya ini dalam hal program strategi pengembangan organisasi, kami berharap percepatan target dan pencapaian SPAMK FSPMI di Cirebon Raya bisa terbentuk pada tahun 2019 ini,” tegasnya.