Batam, KPonline – Dalam rangkaian acara Latihan Dasar (Latsar) ke-11 Garda Metal FSPMI Kota Batam, turut hadir Pangkorda Garda Metal FSPMI Batam, Faisal Kurniawan, Sabtu (28/9/2024).
Dalam sambutannya, Faisal menekankan betapa pentingnya pembentukan kader baru Garda Metal untuk memperkuat perjuangan organisasi FSPMI, terutama di tengah tantangan besar yang akan dihadapi pada tahun 2025 terkait isu upah.
Faisal menjelaskan bahwa FSPMI sangat memerlukan kehadiran anggota Garda Metal baru yang siap berdedikasi untuk menjalankan perjuangan organisasi. “Saat ini, kita sangat membutuhkan Garda Metal baru untuk memaksimalkan perjuangan organisasi kita. Setiap akhir tahun, kita akan berjuang terkait dengan upah, dan tahun ini tidak berbeda,” ujar Faisal.
Selain itu, Faisal menyoroti pentingnya keterlibatan politik FSPMI melalui Partai Buruh, yang telah memutuskan untuk aktif dalam Pilkada tahun ini. Ia menegaskan bahwa perjuangan buruh kini telah melampaui batas pabrik, dan FSPMI kini berjuang untuk memengaruhi kebijakan-kebijakan yang akan berdampak luas bagi kaum buruh dan masyarakat.
“Perjuangan kita bukan hanya di dalam pabrik, tetapi juga di ranah kebijakan publik. Kita harus bersiap mengambil peran dalam Pilkada agar dapat memperjuangkan kesejahteraan buruh,” lanjutnya.
Faisal juga berharap agar setelah Latsar ke-11 ini, Garda Metal FSPMI Batam semakin solid dan siap memperkuat barisan dalam perjuangan di tahun mendatang. “Harapan saya, setelah Latsar ini, kita akan memperkuat barisan Garda Metal dan menambah personel baru untuk mendukung perjuangan upah di tahun 2025,” tambahnya.
Sebagai penutup, Faisal mengingatkan seluruh peserta agar mematuhi instruksi yang diberikan oleh panitia selama pelatihan dan menjaga kesehatan hingga penutupan acara. “Ikuti setiap arahan yang sudah ditetapkan oleh panitia, jangan pernah melawan instruksi. Semoga kita semua sehat hingga acara penutupan esok hari,” pesannya.
Dengan Latsar ini, diharapkan Garda Metal FSPMI Batam akan semakin siap dan solid dalam menghadapi perjuangan upah dan kebijakan yang berpihak kepada buruh pada tahun 2025. (Ali Gani)
