Purwakarta, KPonline- 3 Desember dalam setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (HD). Hari Disabilitas Internasional diperingati untuk mendukung dan memberikan motivasi bagi teman-teman disabilitas.
Dikutip dari Wikipedia, hari Disabilitas Internasional atau Hari Difabel Internasional adalah peringatan internasional yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual.
Dan untuk tahun ini (2024), Ketua Exco Partai Buruh yang sekaligus Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAMK-FSPMI) Purwakarta, Wahyu Hidayat mengucapkan selamat hari Disabilitas Internasional 2024 kepada para penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Khususnya, di Kabupaten Purwakarta.
“Bahwasanya Alloh SWT telah menakdirkan kita untuk menjalani kehidupan di dunia ini dengan fungsi dengan tugas yang sama yaitu untuk mengoptimalkan apa yang kita miliki di dalam beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi ini,” ungkapnya.
Sehingga, kesetaraan dalam hal apapun menjadi kewajiban kita untuk dapat kita wujudkan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bermasyarakat tentunya, dan dalam hal ini menjadi kewajiban bersama. Baik seluruh warga masyarakat maupun pemerintah, baik pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pusat serta dunia internasional untuk dapat mewujudkan nilai nilai perjuangan yang sampai hari ini belum dapat terealisasikan.
Menurutnya, dalam peringatan hari disabilitas internasional ini, ada beberapa tema pokok.
Pertama, tentang peningkatan kepemimpinan di dalam kelompok disabilitas. Sehingga mempunyai kesempatan untuk juga menjadi penentu kebijakan, khususnya terhadap kebijakan kebijakan yang bersinggungan langsung dengan kepentingan teman teman disabilitas.
Selanjutnya kesadaran inklusivitas kesetaraan, baik dalam sebagai warga negara yang memang memiliki keterbatasan sehingga memerlukan perlakuan khusus serta kesempatan khusus.
Misalnya, di dalam kesempatan dalam bekerja. “Maka para penyandang disabilitas ini juga memiliki hak untuk dapat diserap oleh dunia tenaga kerja dipersiapkan segalanya supaya dapat bekerja dengan baik,” ujarnya
Selain itu, mereka pun dapat mengeksplor segala kemampuan dirinya serta diberikan perlakuan khusus dimana untuk selanjutnya dapat bekerja dengan baik.
Dan yang terakhir menurut Wahyu bahwa kebijakan kebijakan yang diberlakukan ini bersifat berkesinambungan. Sehingga sama sama dapat berjuang di dalam tercapainya sustainable development goals, dimana bangsa Indonesia ini khususnya dapat mencapai target target pembangunan nasional.
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah komitmen global untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua. SDGs merupakan serangkaian tujuan, target, dan indikator universal yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015.
Kemudian, berbicara penyandang disabilitas pasti tidak jauh dari kata inklusivitas. Dimana inklusivitas itu adalah dimana orang-orang yang berkebutuhan khusus bisa diperlakukan secara setara, tidak diskriminasi, dan tidak diperlakukan semena-mena. Jadi mereka mendapatkan penghormatan dalam lingkungan sekitarnya.
Hak-hak para penyandang disabilitas sebagai manusia seringkali diabaikan. Mulai dari hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan hingga hak kemudahan mengakses fasilitas umum. Padahal Negara sudah menjamin hak-hak tersebut.
Indonesia sudah melindungi teman-teman disabilitas dengan adanya undang-undang dari Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2016.
“Inklusivitas adalah kesadaran diri untuk memahami bahwa semua manusia memiliki kelebihan, kekurangan dan keterbatasan.Yang dengannya, semua berupaya untuk berkolaborasi, bersinergi. Sehingga dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada pada setiap individu, menjadi pribadi pribadi yang berguna dan bermanfaat bagi banyak orang,” Jelas Wahyu Hidayat.