Ipay, 5 Tahun Tanpa Pengobatan yang Memadai

Ipay, 5 Tahun Tanpa Pengobatan yang Memadai

Bekasi, KPonline – Jamkeswatch mendapatkan laporan dari salah satu warga setempat, terkait dengan keberadaan seorang warga yang terjangkit salah satu penyakit di luar nalar ketika dilihat secara kasat mata.

Luka bolong dibagian bokong Ipay yang kini mulai membusuk, karena mengalami infeksi. Dia juga tidak bisa bergerak kemana-kemana.

Tengah hari bolong yang membentang panas tidak surutkan perjalanan untuk segera sampai di kampung Babakan Rengas, Desa Karang Segar, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten bekasi, Minggu (17/11/2018).

Pihak aparatur desa setempat yang terkesan tidak mau peduli dengan keadaan Ipay ketika ditemukan dalam keadaan sakit yang telah lama dideritanya.

Pria yang berusia 27 tahun ini hampir 5 tahun lebih menjalankan beban hidup dengan merasa sakitnya yang dirasakan.

Tidak bisa dipungkiri keadaan Ipay saat ini, pria yang hidup di kota terkenal dengan kawasan industrinya sungguh sangat berbanding terbalik sengan faktanya. Ketika Ipay merasakan kesakitan yang sangat luar biasa karena penyakit yang dideritanya.

Sang  istri, Tini pun berharap ada dermawan yang peduli dengan keadaan suaminya saat ini. Dimana keadaan sekarang hanya menjalankan hidup dengan apa adanya.

“Saya pasrah hadapi semua ini. Kalo emang ini kehendak Tuhan, saya tetap akan terima dengan ikhlas. Mungkin ini jalan hidup saya bersama keluarga,” tutur Tini sambil menguasp air matanya.

Susahnya mendapatkan layanan  kesehatan setiap warga membuat team Jamkeswatch Bekasi geram dengan fakta dilapangan yang terjadi.

Jaminan kesehatan nasional yang ini diluncurkan pemerintah, belum bisa dikatakan maksimal.

Mirisnya melihat keadaan yang sekarang terjadi, harusnya aparat desanya sigap ketika melihat warga seperti ini yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Begitu ditemukan warganya butuh pertolongan harusnya instansi setempat berkontribusi. Bukan diem seperti ini. Mana perannya aparat desa setempat.
Jangan tunggu ramai dulu dipemberitaan baru instansi terkait pada sibuk turun kelapangaan,” ucap Madun pria yang biasa dipanggil Bujang itu.

Hingga berita ini diturunkan sampai saat ini Ipay akan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif.

Dari kebersamaan dan kepedulian anak muda di kampung tersebut menggalang dana dengan cara patungan untuk kebutuhan keluarganya sehari-sehari dan membeli obat seadanya untuk Ipay.

Ipay sekeluarga yang kini dikarunia 1 anak cukup pasrah untuk menjalani hidupnya yang penuh dengan tantangan harus merasakan rasa sakit. (Jhole)