Sidoarjo, KPOnline – Rabu (09/10/24), Jamkeswatch Kabupaten Sidoarjo menggelar Rapat Rutin (RATIN) di Kantor Sekretariat DPC FSP KEP Sidoarjo, yang terletak di Perum Artha Kusuma Residen, Sukodono. Pertemuan ini merupakan bagian dari agenda rutin organisasi, yang memiliki tujuan agar implementasi sistem program jaminan sosial bisa berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Koordinator Jamkeswatch Sidoarjo, yakni Choirul Anam, turut menyoroti berbagai isu serta perkembangan kasus terkait jaminan sosial untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Sidoarjo. Menurut info yang di dapat oleh KPOnline, Jamkeswatch dalam waktu dekat akan melakukan audiensi dengan para pemangku kepentingan dan pihak rumah sakit setempat. Langkah ini diambil, selain untuk memberikan laporan perkembangan kasus yang ada di lapangan, agenda tersebut juga memiliki tujuan untuk membangun sinergitas, antara relawan sosial dengan stake holder terkait di bidang jaminan sosial, yang memiliki akses memadai terhadap layanan kesehatan.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengajak pengurus Jamkeswatch untuk melakukan audiensi dengan stakeholder dan pihak menejemen rumah sakit di Sidoarjo. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat jaringan yang sudah kita bangun selama ini,” ujar Choirul Anam.
Ketua Koordinator Daerah Jamkeswatch Sidoarjo, Choirul Anam, saat memimpin agenda rapat rutin di Kantor DPC FSP KEP Sidoarjo, kemarin (Rabu, 09/10/24)
Selain rencana audiensi, pembahasan penting lainnya adalah implementasi program Universal Health Coverage (UHC) yang telah berjalan baik di Kabupaten Sidoarjo sejak awal 2022. Dimana program ini dirasa telah memberikan akses layanan kesehatan yang lebih inklusif tanpa sistem cut-off, sehingga masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan bisa langsung diaktifkan sebagai Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID).
“Jamkeswatch akan terus memantau pelaksanaan UHC di Sidoarjo untuk memastikan masyarakat, terutama yang kurang mampu, bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan cepat dan layak,” tambah Anam.
Untuk memperluas jangkauan bantuan kesehatan, Jamkeswatch juga berencana mempererat kerjasama dengan organisasi eksternal di luar pemerintahan, yang tentunya bergerak di bidang sosial, serta dikenal aktif dalam membantu masyarakat kurang mampu. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat bantuan darurat, yang belum bisa di jangkau oleh pemerintah akibat terbenturnya birokrasi, seperti penyediaan ambulans bagi masyarakat yang membutuhkan, dan penunjang lainnya.
Suasana ruang rapat DPD Jamkeswatch Sidoarjo, di Kantor DPC FSP KEP Sidoarjo, kemarin (Rabu, 09/10/24)
Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan, merupakan beberapa instansi yang telah masuk dalam rencana kunjungan lembaga independen pengawas jaminan kesehatan ini.
Dalam ratin saat itu, Jamkeswatch juga berencana akan membuat sebuah gagasan yang bertujuan agar Jamkeswatch kedepannya, bisa lebih di kenal oleh masyarakat, salah satu caranya ialah dengan membuat akun media sosial resmi di beberapa platform media digital.
Adanya gagasan melalui platform digital ini, selain mengikuti perkembangan teknologi, masyarakat juga diharapkan dapat lebih mudah mengakses informasi terkini, mengenai kegiatan Jamkeswatch, serta perkembangan terbaru terkait regulasi sistem jaminan kesehatan di wilayah Sidoarjo ataupun nasional.
“Dengan adanya akun media sosial, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan informasi kesehatan dan mendukung upaya advokasi yang dilakukan oleh Jamkeswatch,” jelas Anam.
Dengan rencana-rencana strategis yang telah dibahas, Jamkeswatch Sidoarjo berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memastikan akses kesehatan yang lebih baik dan merata bagi seluruh masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.