Mendengar kata jamu gendong orang sudah beranggapan bahwa yang dijual jamu tradisional warisan leluhur alias nenek moyang. Sudah barang tentu bagi kita-kita generasi masa depan untuk menggagas kalau jamu gendong harus dilestarikan.
Jangan salah atau beranggapan kalau yang jual jamu orang desa yang tidak berpendidikan, sekarang sudah event yang mencari para penjual jamu untuk ikut serta menjadi Ratu Jamu Indonesia dari PT.Jamu Jago.
Sebut saja misalnya Citra Wahidahtul Janah penjual jamu gendong berparas cantik asal Purworejo, Jawa Tengah yang berhasil menjadi ratu jamu gendong 2014 silam.
Dan yang lebih membuat kita tercengang diera sekarang penjual jamu gendong tak lagi menggendong saat berjualan tetapi sudah menggunakan sepeda, motor, mobil bahkan sudah buka depot di ruko atau pusat pembelanjaan elit dan pembayaran pun sudah menggunakan cara-cara modern yaitu menggunakan Barkot transaksi atau kode Q-RISS Bank.
Paras cantik penjual jamu gendong kadang membuat para istri cemburu pasalnya para suami yang menjadi pelanggannya dan kadang para suami iseng menggoda sang penjual jamu gendong. Sebut saja Yanto pria yang akrab disapa paman ini Minggu (13/3/2022) iseng bertanya pada penjual jamu gendong.
“Mbak kenapa jumlah botol penjual jamu gendong beda-beda ya? Ada yang ganjil ada yang genap,” tanyanya pingin tau.
Penjual jamu gendong pun tersenyum seraya bilang, “Mau tau aja apa tahu banget, nich mas?”
Usut punya usut ternyata penjual jamu gendong ada kode rahasianya loh buat nentuin kalau yang penjual jamu gendong itu gadis, janda atau bersuami.
Nih rahasianya menurut cerita seorang penjual jamu. “Status dari seorang penjual jamu dapat dilihat dari jumlah botolnya yang dibawa dalam gendongan, Ini dia kodenya : gadis kumlah botolnya ganjil 5 atau 7 buah, Janda jumlah botolnya 9 buah dan bersuami jumlah botolnya 8 buah,” ungkapnya.
Namun tidak semua orang tau kode ini, entah benar atau salah yang terpenting diera seperti sekarang ini masih ada yang mau melestarikan warisan leluhur yaitu jual jamu gendong.