Jauhari Mendapatkan Pengetahuan Baru Saat Bersolidaritas di PN Surabaya

Jauhari Mendapatkan Pengetahuan Baru Saat Bersolidaritas di PN Surabaya

Surabaya,KPonline – Bersolidaritas terhadap anggota FSPMI yang tengah menghadapi persoalan menjadi tradisi di dalam FSPMI, selain mampu memberikan support ternyata beda cerita dengan momen yang dirasakan oleh anggota PUK SPL FSPMI PT Nachindo Tape Industry yang berada di Sidoarjo,Jauhari yang mengaku justru mendapatkan pengalaman baru saat bersolidaritas di Pengadilan Negeri Surabaya pada hari ini Rabu 24 Juli 2024.

Dirinya hadir bersama lima orang anggota PUK yang lain , karena jadwal sidang pukul 09.00 wib membuat mereka sudah berada di lokasi sejak setengah jam sebelumnya. Kali ini adalah yang ketiga kali dirinya datang di Pengadilan ini.

Bacaan Lainnya

Pada aksi solidaritas yang pertama, dirinya sangat minder saat memasuki halamannya karena orang orang yang datang ditempat itu rata rata mengenakan pakaian rapi parlente dimana kebanyakan adalah Pengacara, mereka terlihat bersih begitupun dengan interior Pengadilan yang berlantai keramik dengan ruangan yang dingin membuat Jauhari merasa bahwa ini kontras dengan kehidupannya sebagai orang pabrikan yang selalu bergelut dengan mesin.

Dengan situasi ini, membuat dirinya enggan untuk sekedar memegang gagang pintu Pengadilan yang selalu tertutup tersebut.

Namun akhirnya bisa masuk karena berbarengan dengan massa FSPMI yang lain dengan melewati tiga lapis pintu untuk selanjutnya bisa berasa di ruang sidang.

Karena ternyata ada sesuatu hal akhirnya sidang tertunda, sambil menunggu Jauhari pun berkesempatan untuk melihat bagian belakang Pengadilan, disana dirinya mengetahui bahwa ada ruang tahanan, tempat para tersangka menunggu giliran sidang, pun terdapat semacam rest area yang dijadikan tempat berduskusi , dari rest area ini dirinya jadi mengenal istilah Eksepsi (Nota Keberatan).

Sidang pun akan dimulai, Jauhari masuk kedalam ruang Candra, dia bisa merasakan aura persidangan,meja tim kuasa hukum berhadapan dengan meja Jaksa penuntut sementara meja hakim letaknya lebih tinggi dan berhadapan dengan kursi terdakwa atau Saksi.

Dengan bersolidaritas , Pria yang akrab dipanggil pak Kacong ini bisa merasakan bagaimana saat Jaksa, Penasehat dan Hakim mengecar pertanyaan di persidangan , dirinya jadi mengetahui dengan mata kepala sendiri suasananya, bagaimana suara keras saat palu hakim saat di pukul kan ke meja.

Melalui kegiatan solidaritas ini, Jauhari mendapatkan pengetahuan baru yang mungkin tidak bisa diperoleh Buruh lain, nyatanya pengetahuan itu tersebar dimana mana tergantung bagaimana kita menyikapinya.

(Yosep)