Jawa Tengah Masih Menjadi Wilayah Prioritas Pengembangan Organisasi FSPMI

Jawa Tengah Masih Menjadi Wilayah Prioritas Pengembangan Organisasi FSPMI

Semarang, KPonline – Dalam upaya meninjau sejauh mana capaian pengembangan organisasi di Jawa Tengah, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) yang diwakili oleh Vice President Bidang Organisasi, Nur Yasin, dan Vice President Bidang Pendidikan, Nani Kusmaeni, melakukan kunjungan kerja ke Semarang pada Selasa (22/4/2025). Kunjungan ini dilakukan setelah sehari sebelumnya mereka melakukan kegiatan serupa di Majalengka, Jawa Barat.

Langkah ini dinilai penting karena Jawa Tengah merupakan salah satu dari empat daerah prioritas pengembangan organisasi FSPMI, selain Batam, Banten, dan Sulawesi Tengah.

Pengembangan organisasi menjadi sangat krusial, terutama pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan FSPMI kehilangan banyak anggotanya. Hal ini ditegaskan oleh Nur Yasin selaku Vice President Bidang Organisasi FSPMI.

“Kalau kita ingin organisasi ini tetap eksis, maka kawan-kawan harus merekrut anggota maupun PUK (Pimpinan Unit Kerja) baru. Karena jika kita hanya diam tanpa melakukan apa-apa, maka dalam 30 tahun ke depan organisasi ini bisa saja tinggal nama,” jelasnya.

Selama tahun 2024, Tim Organizing FSPMI Jawa Tengah mencatat penambahan 6 PUK baru, dengan rincian 4 PUK di Kabupaten/Kota Tegal, 1 PUK di Kabupaten Jepara, dan 1 PUK di Kabupaten Pati. Menurut Panji, Sekretaris Tim Organizing FSPMI Jawa Tengah, wilayah ini masih memiliki potensi besar untuk pengembangan organisasi.

“Kami menilai Jawa Tengah masih memiliki potensi besar untuk pengembangan organisasi, dengan pertimbangan adanya kawasan industri baru, peningkatan investasi asing, serta relokasi perusahaan dari daerah dengan upah minimum yang dianggap terlalu tinggi. Ini menjadi tantangan bagi kami,” ujarnya.

Meski perkembangan di tahun 2024 belum terlalu signifikan, namun terdapat progres yang menjanjikan ke depan. Evaluasi kali ini diharapkan dapat memacu semangat tim organizing FSPMI di Jawa Tengah, sebagaimana disampaikan oleh Nani Kusmaeni.

“Kita tidak tahu usia kita sampai kapan, tetapi pengorganisasian harus tetap berjalan,” pungkasnya.

 

(sup)