Morowali, KPonline – PT. Indonesia Morowali Indutrial Park (IMIP) sebuah perusahaan yang berdiri sejak tanggal 19 September 2013 silam, selama 11 tahun sudah keberadaannya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri nikel terbesar di Asia Tenggara. Setiap tahunnya selalu melahirkan perubahan, kebijakan dan terus mengupgrade potensi.
Tidak hanya itu IMIP selain bergerak di bidang industri nikel, perusahaan ini juga bergerak di bidang baterai. Banyak harapan dari warga Morowali keberadaan PT. IMIP bisa memberikan dampak positif bagi kurang lebih 176 ribuan penduduk Morowali.
“Kami berharap PT. IMIP bisa menampung dan menyediakan lapangan kerja untuk penduduk usia produktif agar dapat bekerja dengan layak,” ujar pengurus FSPMI Morowali Ali Fata.
Salah satu yang perlu di syukuri adalah PT. IMIP bersama serikat pekerja beberapa hari ini membuka lembaran baru dengan melakukan langkah baru yaitu perundingan PKB dengan harapan kedepannya pekerja PT. IMIP akan jauh lebih sejahtera dari sebelumnya.
“Bak anak yang beranjak remaja, IMIP terus menggali potensi, dan terus melakukan perubahan dan di ulang tahun ke 11 tahun nya ini mendapat kado terbaiknya yaitu perundingan PKB,” ungkap Ali.
Informasi yang dihimpun Koran Perdjoeangan, PT. IMIP memfasilitasi dan menginisiasi perundingan pembahasan PKB antar serikat pekerja dengan seluruh perusahaan yang ada dalam kawasan IMIP. Walaupun sejatinya PKB itu disepakati serikat pekerja dan pengusaha dalam satu perusahaan bukan kawasan.
“Akan lebih bijak dan indah jika PKB disepakati di internal perusahaan, karena setiap perusahaan punya kemampuan sendiri-sendiri dan untuk menghindari blind spot (titik buta),” kata Ali.
Ketua PUK SPL FSPMI PT. ITSS, Abdurrahman mengatakan untuk mencapai titik ini tidaklah mudah. “Seiring berjalannya waktu akhirnya serikat pekerja SPL FSPMI yanv baru tercatat di tahun 2020 dapat melakukan terobosan dan menjadi salah satu pencetus PKB di PT.IMIP,” pungkas Abdurrahman.
Pun demikian ketua PUK SPK FSPMI PT. TSI, Muhammad Arabi menyampaikan bahwa dalam perjalanan serikat SPL FSPMI di Morowali menemui banyak kendala.
“Namun hari ini semua terjawab bahwa di balik kesusahan dan perjuangan ada kenikmatan yang bisa kita raih salah satunya adalah perjuangan menyamakan kedudukan dan narasi untuk mempersatukan komitmen bersama dengan serikat pekerja lainya,” jelas Arabi.
Di tempat terpisah Ketua PC SPL FSPMI Kabupaten Morowali Muhamad Zein Alhasni saat dikonfirmasi Koran Perdjoeangan mengatakan bahwa perjuangan semua ini dapat diraih berkat kesolidan semua anggota. Beberapa PUK SPL FSPMI di antaranya PT. TSI, IRNC, GCNS, ITSS yang berada di kawasan PT. IMIP merupakan ujung tumbak kehebatan SPL FSPMI.
“Saya adalah orang pertama bersujud syukur atas perjuangan kawan-kawan yang berjihad melawan ketidakadilan antara posisi TKA dan TKI, dikawasan IMIP,” ucap Zein.
Dengan lahirnya PKB diharapkan mampu memberikan kesejahteraan dan rasa keadilan bagi pekerja di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park.
Penulis : M. Ali Fata
Editor: Yanto