Purwakarta, KPonline – Senin sore, tepatnya, 4 November 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, Wahyu Hidayat, Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Purwakarta mendapatkan Surat Keputusan Exco Pusat Partai Buruh No. 540 tahun 2024 Tentang Persetujuan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Purwakarta ditandatangani Presiden Dan Sekretaris Jenderal Partai Buruh.
Dalam surat tersebut Exco Pusat Partai Buruh memutuskan persetujuan dukungan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Purwakarta nomor urut 01 yaitu pasangan Zeinjo (Saipul Bahri Binzein, S.Ag, dan Abang Ijo Hapidin).
Tentu hal ini mengejutkan banyak pihak. Apalagi sebelumnya, Partai Buruh sudah mendukung pasangan calon nomor 03, yakni Anne Ratna Mustika dan H. Budi Hermawan. Bagaimanapun, sekalipun Partai Buruh tidak berhasil mendapatkan kursi di 2024, namun situasi pilkada tentu berbeda dengan Pileg.
Sebagai wilayah industri dengan puluhan ribu pekerja formalnya tentu berpotensi besar mempengaruhi eskalasi.
Dalam penjelasannya, Wahyu mengatakan bahwa dari hasil evaluasi sebelumnya didapat beberapa hal fundamental yang tidak terpenuhi atau tidak berjalan dengan baik. Sehingga sangat wajar apabila Exco Pusat akhirnya mengeluarkan SK untuk pindah gerbong, apalagi komunikasi dan komitmen untuk saling dukung juga sudah disepakati dengan Saipul Bahri Binzein, S.Ag. sebagai calon bupati dengan nomor urut 01.
“Ada 4 hal mendasar dalam Partai melabuhkan pilihan yang saya rumuskan dalam istilah _COCONUT_:
1. _Communication_. Dulu, hanya Paslon ARM-HBH yang intens berkomunikasi dan penuhi persyaratan administrasi baik KTP maupun CV untuk didapatnya B1 Persetujuan Parpol KWK. Namun, selain akhirnya kami digagalkan menjadi pengusung oleh timnya, kami masih belum terealisasi mempertemukan ARM dengan pimpinan Serikat Pekerja. Berbeda dengan cabup Zeinjo yang ternyata responsif dan sangat mendukung program-program yang kami tawarkan demi kesejahteraan masyarakat khususnya kelas pekerja. Bisa jadi, nanti disampaikan cabup saat debat Paslon tentunya.
2. _Commitment_. Sampai hari ini MoU bentuk kerjasama antara Paslon dengan Partai Buruh belum juga ditandatangani. Berbeda dengan cabup Zeinjo yang langsung tanda tangan dikarenakan memahami sekali keadaan Purwakarta dan berkali disampaikannya membutuhkan peran serta secara aktif kelompok buruh dalam membangun Purwakarta.
3. _Nobel_. Yakni kesungguhan dalam usaha menjemput kemenangan. Dari hasil evaluasi, ragam kendala menyebabkan pergerakan Paslon sebelumya tidak optimal dan jauh dari harapan. Sementara Paslon 01 terus bergerak baik dalam senyap maupun gempita.
4. _Under Tracking_ Dari pengamatan kami maupun dari berbagai hasil survey, Paslon 01 menunjukkan trend terus naik baik dari sisi popularitas, akseptabilitas maupun elektabilitasnya sehingga besar kemungkinan memenangkan kontestasi.” ujar Wahyu.
Bila sebelumya Partai Buruh Purwakarta linear dari jalur Erwan Setiawan, maka dengan pindah dukungan ini tetaplah linear yakni ke Cagub Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi yang diusung oleh Partai Buruh Jawa Barat.
“Banyak pelajaran penting bagi kami yang baru terjun di dunia politik ini. Dan Kami ucapkan terimakasih tentunya kepada Paslon 03 sekalipun sekarang berada di kubu yang berbeda. Tapi inilah bentuk konsistensi kami kepada garis perjuangan kelas pekerja yang ternyata belum bisa diakomodir oleh Paslon sebelumnya.
Dalam waktu dekat ini kami akan adakan deklarasi serta terus lakukan konsolidasi barisan, sehingga dapat bersama mewujudkan target kemenangan Zeinjo 60% dari suara sah di pilkada Purwakarta. Ngurus Lembur Nata Kota. Purwakarta Istimewa. Wibawa Karta Raharja,” ucap Wahyu menutup pembicaraan.
Kita berharap peran aktif Partai Buruh Kabupaten Purwakarta yang turut mewarnai kemenangan demokrasi pada uji materi UU Pilkada dan kemenangan kelas pekerja pada UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan, dapat memberikan kemenangan dan mewujudkan harapan masyarakat Purwakarta untuk lebih sejahtera.