Bekasi, KPonline – Setiap Jumat, Majelis Taklim Assholihat rutin mengadakan pengajian guna memperdalam ilmu agama dan juga mempererat tali silaturahmi. Namun, menjelang bulan suci Ramadan kegiatan rutin tersebut dihentikan sementara dan akan mulai dilakukan lagi setelah lebaran.
Tema yang diangkat dalam acara tawaqupan kali ini adalah “Jalin Silaturahmi, Mencari Ridhoillahi” dengan harapannya keberadaan dan kegiatan Majelis Taklim Assholihat dapat berdampak positif bagi lingkungan.
Dalam sambutannya, ketua majelis taklim Assholihat RT.007/08 Asri Pratama, Yulia Kurniawati berkata, kegiatan acara ini memang di adakan untuk menutup dan menghentikan pengajian menjelang puasa. Namun, dia menegaskan kepada anggotanya untuk tetap mengaji mandiri di rumah masing-masing.
“Kita disini untuk tawaqufan, tapi dirumah tetap ngaji ya,” kata Yulia Kurniawati kepada koran perdjoeangan, Jumat (7/3).
Lebih lanjut, Yulia Kurniawati menuturkan, penutupan pengajian ini sifatnya hanya sementara, bukan untuk selamanya. Setelah Hari Raya Idul Fitri nanti, kegiatan majelis taklim Assholihat akan kembali dilanjutkan.
“Ini bukan untuk seterusnya ya, habis lebaran kita ngaji secara bergiliran,” ujarnya.
Yulia Kurniawati menuturkan, kegiatan tawaqufan ini bukan hanya sekedar untuk memperkokoh iman di bulan suci Ramadhan nanti. Tetapi juga untuk memperat tali persaudaraan antar anggota Majelis Taklim Assholihat.
“Disini bukan hanya cari ilmu, tapi juga cari saudara,” ungkapnya.
Sementara ketua RT.007/08 Asri Pratama, Sidik Mulyadi menyampaikan terimakasih atas kegiatan ibu-ibu majelis taklim Assholihat. “Terimakasih atas kegiatan positif selama ini sehingga lingkungan kita menjadi lingkungan yang nyaman penuh keakraban,” kata Sidik.
Ustadz Sulaeman dalam tausiyahnya mengajak ibu-ibu majelis taklim Assholihat untuk tidak bosan-bosannya mengajak ibu-ibu warga RT.007 Asri Pratama untuk berkegiatan yang positif. Peran seorang ibu sangatlah penting dalam mengamalkan ajaran agama di lingkungan.
Maka ia berharap agar ibu-ibu bisa meningkatkan kwalitas diri melalui pengajian rutin, ia mengibaratkan buah jeruk akan berharga sama walaupun ada yang manis ada yang asam, jika bersama-sama dalam satu peti maka harganya pun akan setara, begitu juga jika kita selalu berada dalam lingkungan yang baik, insyaallah kita akan berada dalam kebaikan.
Acara diakhiri dengan saling memaafkan dengan harapan jamaah majelis taklim Assholihat menjalani Ramadhan dengan hati yang bersih sehingga mendapatkan ridho illahi. (Yanto)