Tanjung Balai, KPonline – Komunitas Afinitas Peduli Antar Sesama (KAPAS) Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara kembali bagikan Sembako kepada tiga keluarga kurang mampu di tengah merebaknya wabah Covid-19. Minggu,(26/4/20).
Diantaranya adalah keluarga dari Nurihan. Beliau memiliki 5 orang anak dan baru di tinggal oleh suaminya karena sakit kanker pada faring hidung. Saat ini beliau tinggal dirumah petak kecil bersama dengan Anak-anaknya.
Keluarga Nurihan merupakan warga Bangsal Pajak TPU Kota Tanjung Balai. Semenjak ditinggal suaminya, aktifitas beliau hanya berjualan bersama dengan orangtua nya.
Ibu Elka, warga batu tiga gg H. Bonar atau Sudirman Km. 3. Beliau punya anak 4 orang, salah satu dari anak beliau tinggal di Medan karena adanya suatu kendala.
Beliau tinggal di sebuah rumah yang jika dilihat, tentu tidak layak untuk di tempati oleh sebuah keluarga. Sekedar informasi, bahwa rumah yang mereka tinggal sekarang berada diatas tanah orang lain. Keadaannya yang sempit dan kumuh, juga jauh dari ramainya tetangga membuat kesan rumah semakin memprihatinkan. Beliau selama ini hanya bekerja sebagai pencari barang-barang bekas (pemulung) untuk dijual kembali, sedang Suaminya bekerja serabutan, dan tentu tidaklah cukup untuk melengkapi kebutuhan mereka sehari-hari .
Juga Pak Usman, warga sei nangkah dusun 1 Seorang Ayah yang tinggal dirumah pemberian temannya sesama pekerja. Beliau sehari-harinya bekerja sebagai Nelayan. Beliau ikut bekerja dengan teman yang memberinya tempat tinggal. Meski kecil dan sempit, namun rasa syukur yang beliau tunjukkan sangat besar .
Begitu sedikit informasi tentang keluarga yang mendapatkan bantuan dari pemuda-pemuda yang menamakan dirinya KAPAS.
Alfakhriza Lubis yang merupakan Ketua dari Komunitas KAPAS mengatakan, hal ini hanya sebagai contoh bagi semua kalangan agar lebih peduli terhadap sesama atau yang lebih membutuhkan.
Apalagi dimasa-masa sulit seperti ini, Filza panggilan akrabnya juga menekankan agar ada penanganan khusus untuk mereka yang rentan terkena dampak dari wabah Covid-19.
“Kita tidak menunggu, kami hanya mencontohkan. Bahwa di sekitar kita masih banyak yang sangat memerlukan bantuan. Kami berharap kepada semua kalangan termasuk Pemerintah memandang hal ini sebagai masalah yang serius” tutupnya.