Purwakarta, KPonline – Zombie CKA hidup lagi. Ia akan terus menghantui. Menjadi mimpi buruk bagi penguasa dan pengusaha hitam. Satu hal yang pasti, hingga saat ini mereka belum menyerah. Karenanya, sampai kapanpun, tuntutan akan disuarakan.
Hari itu, tanggal 11 Maret 2014, terhitung sebagai hari pertama mereka melakukan mogok kerja, setelah sehari sebelumnya diusir keluar dari pabrik. Padahal, sekiranya tidak diusir, mogok kerja bisa saja dibatalkan. Mogok adalah jalan paripurna ketika perundingan damai tak menghasilkan apa-apa.
Sejak saat itu, aparat bersenjata lengkap berjaga di perusahaan.
Bulan Maret tahun ini, dua tahun sudah perjuangan itu mereka lalui. Hari berganti. Roda kehidupan berputar. Dan inilah sejumput puisi untuk mengenang sang pejuang di CKA, sekaligus semacam pesan untuk terus berjuang: sampai menang!
Syahdan… Setelah putusan PHI yang dirasa tidak adil bagi para zombie CKA, kawan kita berangkat ke Cikarang untuk menemui otak pendzolim itu. Tahu apa yang terjadi? Rumah indahnya sudah terjual. Kini ia ngontrak di petak kecil. Tidak hanya itu, kabarnya, kehidupan keluarganya memprihatinkan sekali. Tidak tahu apakah masih utuh atau juga sudah bercerai berai.
Begitulah. Kawan kita ini masih punya hati. Tidak tega umtuk melabraknya.
Sampai hari ini, apabila ada sidang, maka si F ini mau tidak mau harus hadir dan terus mengikuti kasus ini hingga tuntas. Sendirian, semakin tidak berdaya dan tidak seperti kita yang senantiasa bersama-sama sebagi saudara tak sedarah yang senantiasa berbahagia.
Ada lagi si ibu itu…
Semakin “kering” tak secantik dulu. Kabarnya hidupnya semakin susah dan harus menerima bantuan dari saudara-saudaranya dalam menjalani hidup. Jauh dari serba tercukupi seperti dulu.
Ada lagi yang kini “tak terpakai” sembari merasakan sakit. Dalam usia produktifnya kini, dia diserang stroke. Tak lebih baik dari zombie yang semoga sehat selalu.
Daripada itu, kawan kerja para zombie pun yang dulu bersekutu berbuat dzolim kini menuai buah “dosa” mereka. Ada karma yang berlaku. Beberapa terpaksa mengundurkan diri tanpa pesangon. Ada yang sampai menangis bersimpuh memohon untuk dimaafkan. Dan yang jelas serikat apapun di sana dibungkam sudah oleh kapitalis. The End indahnya berserikat, gairah perjuangan telah sirna.
Ini, rentu saja sangat berbeda dengan keadaan para zombie yang terus berlawan bahkan sampai kini di Mahkamah Agung.
Hari ini tepat dua tahun perjuangan Indof**d Fighter Zombie. Salam hormat saya untuk mereka. Semoga Allah memberikan yang lebih baik sebagi buah dari kesabaran dan keistiqamahan kita.
Sehat selalu kawan! Unforgottable story. (Aa kobar)