Purwakarta, KPonline – Momen haru dan penuh makna terjadi ketika Fuad BM, seorang tokoh buruh/ pekerja sekaligus Ketua Konsulat Cabang (KC) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Purwakarta, mengantarkan anaknya ke bandara Sukarno Hatta sebelum bertolak ke Jepang untuk bekerja. Rabu, (9/4/2025).
Peristiwa ini bukan hanya menggambarkan kasih sayang seorang ayah kepada anaknya, tetapi juga menjadi cerminan dari keteladanan dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin serikat pekerja FSPMI.
Dengan wajah penuh haru dan doa yang tak henti terucap, Fuad mendampingi anaknya hingga ke gerbang keberangkatan. Dalam balutan suasana emosional, terlihat jelas betapa dalamnya kasih seorang orang tua, kasih yang tak pernah pudar, bahkan saat harus merelakan kepergian sang anak demi masa depan yang lebih baik.
“Sebagai orang tua, saya hanya bisa mendoakan dan memberikan restu terbaik. Ini adalah bentuk kasih sayang yang tidak akan pernah habis, sampai kapan pun,” ujar Fuad BM saat dikonfirmasi oleh Media Perdjoeangan.
Namun, lebih dari sekadar peran sebagai orang tua, momen ini juga menjadi bukti nyata bagaimana Fuad BM menjalani perannya sebagai pemimpin organisasi. Sikap peduli, penuh kasih, dan bertanggung jawab yang ia tunjukkan dalam kehidupan pribadi juga tercermin dalam kepemimpinannya di FSPMI Purwakarta.
Dan atas hal tersebut, menggambarkan bahwa Fuad bukan hanya pemimpin yang tegas, tetapi juga seorang ‘ayah’ bagi anggotanya. Ia selalu hadir, mendampingi, dan berjuang bersama kami. Peristiwa ini adalah simbol dari ketulusan dan kepedulian beliau, tidak hanya kepada keluarga, tapi juga kepada seluruh anggota FSPMI.
Kasih orang tua memang tidak pernah lekang oleh waktu. Dan bagi Fuad BM, kasih itu tidak hanya untuk keluarganya di rumah, tetapi juga untuk keluarga besarnya di organisasi (FSPMI). Sebuah keteladanan yang patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi pemimpin-pemimpin lainnya.
