Kasus Perselisihan Buruh di Morowali Diduga Berawal Dari BAP Security yang Serampangan

Morowali, KPonline – Tim organizer PP SPL FSPMI bersama PUK dan PC SPL FSPMI Kabupaten Morowali pada Kamis, 12 September 2024 menyambangi Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Morowali yang beralamat di Jl. Bahomohoni, Kec. Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kehadiran PUK dan PC SPL FSPMI untuk memgawal perundingan bipartit dua PUK SPL FSPMI yaitu PUK SPL FSPMI PT. Tsingsan Steel Indonesia dan Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy.

Di sela-sela pengawalan kasus mediasi rencananya akan menemui kepala dinas tenaga kerja Morowali, namun kepala dinas sedang tidak di kantor. Akhirnya hanya diisi dengan ngobrol santai bersama petugas mediator disnaker Morowali, M. Saleh Gamal.

Setelah perkenalan sembari ngopi santai saling menyampaikan keinginan terkait perselisihan di disnaker Morowali saat ini, secara tegas dikatakan sebenarnya banyak permasalahan namun sebenarnya masih bisa diselesaikan di tingkat bipartit.

Menurut M. Saleh Gamal, kendala komunikasi antara pekerja lokal dan Tiongkok sering menjadi pemicu permaslaahan sampai ke mediasi. Dari kasus yang ada banyak terjadi karena ulah security MSS yang patut diduga terlalu over kewenangan.

Hal ini terlihat dari semua kasus PHK, Mutasi, skorsing yang masuk ke mediasi berawal dari BAP security terhadap pekerja. Pekerja yang di BAP pihak security ‘MSS’ disinyalir mengalami penekanan dan terpaksa mengakui walaupun tidak melakukan kesalahan, terlebih bagi buruh yang tidak berserikat.

Maka ditegaskan dan dihimbau agar buruh Morowali berserikat apapun serikatnya, agar kesewenang- wenangan oknum security, pekerja asing, oknum jubir dan pemegang kekuasaan di kawasan IMIP bisa dihentikan.

“Jangan sampai mereka senang, merasa berhasil dalam tugas dapat poin dan sebagainya namun dengan menindas buruh,” pungkas M. Saleh Gamal. (Yanto)