UMSK Tahun 2019 Belum Jelas, Kawasan Industri Cileungsi Dan Gunung Putri Lumpuh Oleh Buruh

UMSK Tahun 2019 Belum Jelas, Kawasan Industri Cileungsi Dan Gunung Putri Lumpuh Oleh Buruh

Bogor, KPonline- berdasarkan informasi yang diterima oleh awak Media Perdjoeangan Bogor, ada beberapa titik kemacetan yang luar biasa terjadi di Kabupaten Bogor. Seputar Kawasan Industri Cileungsi, Menara Permai dan pintu keluar tol Gunung Putri mengalami kemacetan yang luar biasa. Hal ini diakibatkan karena begitu banyaknya massa aksi yang akan menuju kawasan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor.

Massa aksi tersebut akan melaksanakan aksi unjuk rasa di 3 titik yang telah disepakati oleh seluruh DPC-DPC serikat buruh dan serikat pekerja yang ada di Kabupaten Bogor. Aksi unjuk rasa ini pun rencananya akan digelar selama 3 hari berturut-turut. Sejak 26 Maret 2019 hingga 28 Maret 2019, buruh-buruh Bogor akan melaksanakan aksi unjuk rasa sebagai bentuk tekanan terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan juga kepada pihak Apindo Kabupaten Bogor.

Bacaan Lainnya

Kemacetan yang mengular dimulai dari pintu keluar tol Gunung Putri hingga sejauh 5 km ke arah Kawasan Industri Wanaherang, dan sejauh 3 km ke arah Citeureup. Berdasarkan informasi dan pantauan awak Media Perdjoeangan Bogor, banyak buruh-buruh Bogor yang merasakan kembali semangat aksi dalam perjuangan UMSK 2019 ini.

Seperti yang dituturkan oleh Iwan Sumantoro, salah seorang buruh pre-cast dan pembuatan tiang logam dan beton. “Selama 3 hari ini, massa aksi harus maksimal. Karena perjuangan hari ini demi UMSK. Jangan sampai UMSK di Kabupaten Bogor hilang” tutur Iwan kepada awak Media Perdjoeangan Bogor.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, bahwa penetapan UMSK 2019 Kabupaten Bogor mengalami deadlock. Sehingga hal tersebut akan menyulitkan buruh-buruh Bogor dalam memperbaiki kesejahteraan mereka. Sudah hampir 3 bulan lamanya, nasib UMSK 2019 buruh-buruh Kabupaten Bogor mengalami ketidak jelasan. Buruh-buruh Bogor pun pada akhirnya harus mengambil sikap tegas, yaitu dengan cara kembali turun ke jalan, sebagai bentuk kekecawaan terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan pihak Apindo Kabupaten Bogor. (Ahdian/Joko)

Pos terkait