Sidoarjo,KPonline – Puluhan massa yang mengatasnamakan dari aliansi buruh dan rakyat, pada hari Senin (21/8/2024) mendatangi kantor bupati Sidoarjo untuk menyampaikan aspirasi terkait permasalahan yang terjadi di rusunawa Sidoarjo.
Dalam Aksi demo ini ada beberapa yang menjadi tuntutan massa aksi, yaitu :
1. Menolak kenaikan tarif sewa rusun
2. Menuntut kembalikan listrik dan air ke tarif dasar
3. Hapus retribusi sampah.
Kenaikan Tarif rusun tersebut untuk rusun 1 kamar tidur naik dari 280 ribu menjadi 335 ribu,Sedangkan Rusun dengan 2 kamar tidur 2 naik dari 540 ribu menjadi 600 ribu.
Sri Ambarwati, perwakilan warga rusun Ngelom dalam orasinya menyampaikan bahwa dengan adanya kenaikan tarif rusun, itu sangat memberatkan mereka yang penghasilannya sangat rendah.
“Kami dari warga rusun menuntut kepada bapak bupati agar tarif sewa rusun diturunkan kembali.
Mungkin bagi bapak bupati itu kecil, tapi bagi kami itu sangat berat. Kami yang tinggal di rusun itu bukan orang yang penghasilannya tinggi, pennghasilan kami selama 1 bulan beradab di kisaran Rp 1.000.000 sampai Rp 1.500.000”, ujar Sri Ambarwati.
“Dalam 1 bulan, kami harus mengeluarkan biaya hampir 1 jutaan lebih untuk bayar tarif sewa rusun, tarif listrik, tarif air, dan biaya retribusi sampah. Coba bapak bayangkan bagaimana kalau menjadi warga rusun. Kami juga harus membiayai pendidikan anak dan kehidupan kami sehari-hari, kira-kira apakah bapak sanggup menjalani dengan pendapatan segitu?”, pungkas Sri Ambarwati.
Setelah melakukan orasi, akhirnya pada pukul 12.00 WIB, dari perwakilan pemerintah kabupaten Sidoarjo mau menemui massa aksi dan memberikan waktu untuk audiensi bersama.
Dalam audiensi tersebut, M. Bachruni Aryawan selaku Kepala Dinas Perumahan Dan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sidoarjo, menyampaikan akan siap membantu keluhan dan permasalahan tuntutan warga rusun.
Setelah audiensi dilakukan dan ada respon yang baik dari perwakilan kabupaten Sidoarjo, massa aksi pun membubarkan diri pada pukul 14.00 wib.