Cikarang, KPOnline – Minggu (28/02/16) Jamkeswatch Bekasi mengadakan kegiatan donor darah di Klinik II, Cifest Cikarang. Kegiatan yang diselenggarakan bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bekasi ini diikuti kurang lebih 200 orang pendonor.
Menurut Koordinator Relawan Jamkeswatch Bekasi, Jefri, kegiatan ini bukan semata-mata untuk donor darah. Tetapi juga untuk mensosialisikan pentingnya melakukan advokasi terkait BPJS Kesehatan, serta memberikan penyuluhan mengenai prosedur bagi peserta BPJS Kesehatan agar bisa diterima di Puskesmas hingga ke Rumah Sakit. Seperti diketahui, pelayanan klinik maupun rumah sakit, terutama di Bekasi, masih jauh dari layak.
Bekasi, dengan penduduk sekitar 2 juta orang, memiliki 5 (lima) kawasan perindustrian. Ironisnya, pelayanan kesehatan masih jauh dari harapan. Kondisi ini semakin diperparah, hanya ada satu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Bekasi. Tidak sebanding dengan jumlah warga yang begitu banyak.
Saat musim hujan seperti ini, banyak warga yang rentan terhadap serangan DBD. Sementara stock darah di PMI sedang menipis. Mengetahui permasalahan ini, Pembina Relawan Jamkeswatch Bekasi, Obon Tabroni, melakukan langkah antisipasi nyata dengan melakukan kegiatan donor darah.
“Saat ini, PMI Kabupaten Bekasi kekurangan stok darah. Terutama pascalibur akhir tahun,” kata Eva Dini, petugas dari PM Kabupaten Bekasi. Menurutnya, dalam satu bulan, PMI biasanya menyetok sebanyak 300 sampai 400 kantong darah untuk kebutuhan seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Bekasi.
Darah tersebut diperoleh dari pendonor yang berumur 17 hingga 60 tahun, dengan berat badan minimal 45 kilogram, memiliki tekanan darah 110/70 atau maksimal 160/100, HB minimal 12,5 sampai 17,0, serta tidur minimal 5 jam.
“Untuk wanita hamil dan haid, sementara tidak bisa menjadi pendonor,” kata Eva. Berdasarkan pantauan saat ini sejumlah beberapa rumah sakit di Kabupaten Bekasi dipenuhi dengan pasien demam berdarah. Kondisi tersebut membuat stok darah berkurang.
“Kasus DBD meningkat tajam sejak awal Januari sampai Februari ini saja Stok darah di Kabupaten Bekasi informasi PMI pun jadi berkurang, makanya kami dari Relawan Jamkeswatch Bekasi berkoordinasi dengan PMI Bekasi,” jelasnya.
Hendrik merasa peran Relawan Jamkeswatch dan PMI dalam menggalang aksi donor darah sangatlah mulia dan berarti bagi para pasien yang membutuhkan. Terlebih saat para dokter tengah diburu waktu untuk mendapatkan darah yang cocok bagi si pasien.
Rencananya, kegiatan donor darah seperti ini akan diselenggarakan secara berkala. (*HIR*)