Bekasi, KPonline – Informasi telah terjadinya PHK sepihak dan skorsing dengan alasan efisiensi yang diduga telah dilakukan oleh manajemen PT. Indonesia Polymer Compound (IPC) kepada 40 orang anggota serta pengurus PUK SPEE FSPMI PT. IPC saat sebelum hari Raya Idul Fitri 1444 H cukup menarik perhatian dan geram aktivis buruh khususnya di Bekasi.
Salah satunya yaitu si raja toa, Nurdin Muhidin. Ia merasa terpanggil untuk bersolidaritas memberikan support kepada pekerja PT. IPC yang beralamat di Kawasan EJIP Industrial Park Plot, Jl. Citanduy 6 No.2, Sukaresmi, Cikarang Selatan, Bekasi.
Aksi unjuk rasa pada 10-12 Mei 2023 ini terpaksa dilakukan sebagai bentuk perlawanan dan penolakan terhadap PHK sepihak dengan alasan efisiensi terhadap 40 orang anggota dan pengurus PUK SPEE FSPMI PT. IPC.
Nurdin Muhidin, di atas mobil komando FSPMI Purwakarta menyampaikan serta mengajak massa solidaritas untuk beranjak berdiri mendekati mobil komando.
“Sebagai bentuk nyata kepedulian kita datang di PT. IPC ini, bukan sekedar ngumpul dan ngopi bareng. Tapi untuk bersolidaritas untuk kawan-kawan PT. IPC,” ujar Nurdin.
“Ayo bergandengan tangan, pegang pundak kawan di depanmu,” ajak Nurdin disambut dengan gembira oleh massa solidaritas dengan membentuk lingkaran massa berjoget di depan mobil komando yang diiringi dengan lantunan lagu Hidup Buruh.
“Tetap semangat kawan-kawan PT. IPC, jaga kosolidan dan taati instruksi organisasi dari Pimpinan Cabang SPEE FSPMI Bekasi. Kalian tidak sendirian, yakinlah perjuangan, keikhlasan, ikhtiar serta doa kawan-kawan agar 40 orang anggota dan pengurus PUK dipekerjakan kembali, diijabah dan dikabulkan oleh Allah SWT,” kata pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini.
Tepat pukul 17.30 WIB, M. Soleh dari perwakilan perangkat PC SPEE FSPMI mengakhiri aksi unjuk rasa, dengan melakukan longmarch buruh menuju Omah Buruh yang juga diikuti oleh 40 orang pekerja IPC. (Yachubus)