Mojokerto, KPonline – Pada hari Sabtu (29/6/2024) bertempat di Obis Camp Jl. Raya Trawas KM.11, Jatinom, Jatijejer, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur telah berlangsung Pelatihan Lanjutan Garda Metal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dengan tema “Membentuk Pemimpin Yang Berjiwa Pemimpin”. Acara ini diikuti sekitar 87 peserta Garda Metal FSPMI dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Batam dan Kep. Riau.
Pelatihan Lanjutan Garda Metal sendiri merupakan pelatihan bagi anggota FSPMI yang sebelumnya telah mengikuti Latihan Dasar Garda Metal dan telah dinyatakan sebagai seorang Garda Metal. Artinya, tingkatan sebagai seorang Garda Metal mengalami peningkatan ketika peserta berhasil dan dinyatakan lolos dalam Pelatihan Lanjutan ini.
Dari 87 peserta, termasuk di dalamnya adalah perwakilan dari PUK SPAI FSPMI PT. Tunjungan Crystal Hotel Surabaya dengan nama Mulyadi dan perwakilan dari PUK SPAI FSPMI Percetakan Enam Jaya Surabaya bernama Repelita Fatchan Priyanto.
Kedua peserta tersebut telah mencuri perhatian dari tim Media Perdjoeangan dikarenakan usia mereka yang sudah tidak muda lagi.
Mulyadi yang saat ini berusia 51 tahun, menyampaikan bahwa semangatnya mengikuti pelatihan lanjutan ini sebagai respon terhadap ketidakadilan yang dialami kaum pekerja khususnya para pekerja di bidang hospitality yang saat ini makin terpuruk.
“Menjadi anggota Serikat Pekerja harus siap menjadi seorang pemimpin,” kata Mulyadi.
“Di samping itu, banyak hak-hak Pekerja Hotel saat ini yang lambat laun menjadi hilang,” sambung pria yang dalam kesehariannya adalah seorang pekerja pada Tunjungan Hotel Surabaya dengan posisi Executive Chef ini.
Sementara itu, Repelita Fatchan Priyanto saat ini berusia 55 tahun. Meskipun usianya yang sudah tidak muda lagi, tetapi masih bersemangat untuk belajar ber organisasi dan berbagi pengalaman dalam kegiatan ini.
Menurut Repelita, keikutsertaannya memiliki banyak manfaat, seperti memperluas wawasan pengetahuan dan mempersiapkannya untuk menghadapi berbagai tantangan di tempat kerjanya.
“Harapan saya, ketika saya pensiun (sebagai seorang Pekerja.red), harus ada generasi muda yang siap mengambil alih,” ujar pria yang akrab dipanggil dengan nama Antok ini.
Acara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan kepemimpinan para peserta, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh FSPMI di seluruh Indonesia.
(Natalia Kristiawati)