Jakarta, KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) di Grand Paragon Hotel, Jakarta. Selasa (11/02/2025). Acara ini menjadi ajang penting bagi para pimpinan serikat pekerja dari seluruh Indonesia untuk mengevaluasi kinerja organisasi serta merancang strategi perjuangan ke depan.
Rapimnas dihadiri langsung oleh Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, Sekjen FSPMI Sabilar Rosyad, Vice President Bidang Informasi dan Komunikasi Kahar S. Cahyono, Ketua Umum KSPSI Andi Gani Nena Wea, serta Sekjen Partai Buruh Ferry Nurzali. Selain itu, seluruh pimpinan serikat pekerja FSPMI dari tingkat pusat hingga daerah turut hadir, termasuk Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra, yang didampingi oleh Sekretaris KC FSPMI Kabupaten Pelalawan, Riadi Saputra.
#Fokus Pembahasan: Strategi dan Perjuangan Buruh
Rapimnas ini membahas berbagai agenda strategis, mulai dari laporan kinerja organisasi, evaluasi pencapaian target, hingga pembahasan isu-isu penting yang dihadapi buruh di berbagai sektor. Selain itu, perencanaan program kerja, pengalokasian anggaran, serta pengambilan keputusan terkait kebijakan dan strategi organisasi menjadi poin utama dalam pertemuan ini.
Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz dalam sambutannya menegaskan pentingnya memahami sejarah perjuangan organisasi. “Momen ini menjadi tonggak sejarah bagi FSPMI dalam merancang arah perjuangan untuk dua puluh tahun ke depan,” ujarnya.
Sekjen FSPMI Sabilar Rosyad menambahkan bahwa Rapimnas ini merupakan forum krusial bagi pimpinan FSPMI untuk berdiskusi dan mengambil keputusan strategis dalam menentukan arah organisasi ke depan. “Rapim ini adalah langkah penting menuju Kongres FSPMI tahun depan. Keputusan yang diambil di Kongres FSPMI di Purwakarta telah menjadi dasar yang tepat, salah satunya adalah memperkuat gerakan buruh melalui politik,” jelasnya.
Vice President Bidang Informasi dan Komunikasi Kahar S. Cahyono mengingatkan bahwa organisasi yang tidak mampu menggelar rapat adalah organisasi yang sedang melemah. Sementara itu, Ketua Umum KSPSI Andi Gani Nena Wea menyerukan persatuan buruh. “Perjuangan bersama membuka lembaran baru untuk buruh Indonesia. Tidak ada kemenangan satu kelompok buruh, yang ada hanya satu, yaitu kemenangan buruh Indonesia,” tegasnya.
Sekjen Partai Buruh Ferry Nurzali mengungkapkan apresiasinya terhadap FSPMI. Ia menegaskan bahwa sekitar 60%-70% anggota dan pengurus Partai Buruh berasal dari FSPMI. “Partai Buruh tanpa FSPMI bukanlah Partai Buruh, begitu juga sebaliknya,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
#Suara Buruh Riau: Soroti Masalah Ketenagakerjaan di Perkebunan.
Dalam kesempatan ini, Ketua DPW FSPMI Riau Satria Putra turut menyampaikan persoalan ketenagakerjaan di Riau, khususnya di sektor perkebunan. Menurutnya, kurangnya pengawasan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terhadap buruh di berbagai sektor telah memicu pelanggaran yang bahkan berujung pada ranah hukum.
“Buruh di sektor perkebunan masih menghadapi banyak persoalan. Pengawasan yang lemah membuat banyak hak buruh terabaikan. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah,” ungkapnya.
Rapimnas FSPMI 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat perjuangan buruh di Indonesia. Dengan semangat persatuan dan strategi yang matang, FSPMI terus berkomitmen untuk membela hak-hak pekerja dan memperjuangkan kesejahteraan buruh di seluruh tanah air.
( Heri )