Ketua Exco Partai Buruh Jabar Suparno Soroti Strategi Politik di Rakernas

Ketua Exco Partai Buruh Jabar Suparno Soroti Strategi Politik di Rakernas

Jakarta, Kponline-Ketua Exco Provinsi Partai Buruh Jawa Barat, Suparno, menegaskan pentingnya penguatan strategi politik dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Partai Buruh. Dalam laporannya, Suparno mengungkapkan bahwa meskipun secara perolehan kursi di tingkat provinsi Partai Buruh belum berhasil mendapatkan tempat, jumlah suara yang diraih cukup signifikan.

“Secara kursi memang belum dapat, tapi untuk jumlah suara Partai Buruh cukup banyak. Ini menjadi modal penting bagi kita untuk terus bergerak ke depan,” ujar Suparno.

Bacaan Lainnya

Suparno juga mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan Partai Buruh dalam mendukung Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat. “Alhamdulillah, atas usungan Partai Buruh, Dedi Mulyadi berhasil menjadi Gubernur Jabar. Ini membuktikan bahwa Partai Buruh memiliki peran penting dalam peta politik daerah,” tambahnya.

Di tingkat kabupaten atau kota, Partai Buruh berhasil memperoleh dua kursi, yang menjadi langkah awal dalam memperkuat pergerakan partai baik di tingkat daerah maupun nasional. Namun, Suparno menyoroti adanya kendala dalam pengamanan suara, dimana partai buruh diperkirakan kehilangan suara akibat kurangnya jumlah saksi di TPS.

“Dari total suara 132 ribu, seharusnya kita bisa mendapatkan dua kursi di DPRD Provinsi. Namun, karena kurangnya jumlah saksi, ada indikasi bahwa suara Partai Buruh berkurang. Ke depannya, saksi harus lebih dimaksimalkan agar suara kita tetap terjaga,” jelasnya.

Untuk langkah selanjutnya, Suparno menegaskan bahwa Partai Buruh tidak hanya akan fokus pada politik di kalangan masyarakat umum, tetapi juga akan merambah ke sektor industri dan pabrik-pabrik dengan melakukan sosialisasi secara masif.

“Kita harus lebih aktif turun ke lapangan, tidak hanya berpolitik di tengah masyarakat, tetapi juga masuk ke pabrik-pabrik untuk melakukan sosialisasi. Dengan strategi ini, kita berharap Partai Buruh bisa semakin kuat dan minimal satu atau dua kader bisa duduk di DPRD Provinsi,” pungkasnya.

Pos terkait