Jakarta,KPonline – Presiden Partai Buruh Said Iqbal, mengungkap adanya kejanggalan yang dirasa merugikan partainya dari aplikasi Sistem Informasi Partai Politk (Sipol) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Said menjelaskan pihaknya telah melakukan mapping dan menemukan satu hal yang menurutnya janggal dan tentunya memberatkan partainya, yakni terkait satu anggota partai yang menjabat sebagai Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Sulawesi Tengah yang namanya tercatat di Sipol sebagai anggota parpol lain.
“Ditemukanlah sesuatu yang menurut Partai Buruh sangat janggal dan memberatkan. Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Sulawesi Tengah, saudara Lucius, tercatat di Sipol KPU anggota Partai Buruh, tapi juga tercatat di Sipol KPU anggota parpol besar, yang ada di parlemen,” ujar Said dalam konferensi pers daring, Selasa (23/8/2022).
Said menilai hal tersebut tidak masuk akal, mengingat anggotanya ini sebelum menjadi kader Partai Buruh tidak pernah menjadi pengurus dan anggota partai politik lain.
“Gak masuk akal, saudara Lucius ini ketua exco provinsi, tidak pernah menjadi pengurus parpol, bukan anggota parpol sebelumnya. Murni adalah orang baru yang berpolitik sebagai buruh,” kata dia.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ini menuturkan, parpol yang mendaftarkan kader Partai Buruh ke Sipol itu merupakan partai besar yang sudah memiliki keterwakilan di parlemen. Kendati, dia masih enggan menyebut identitas partai tersebut.
“Tapi di Sipol KPU dia juga tercatat anggota parpol besar, di parlemen, saya gak bisa sebut nama,” kata Said.
Said mengatakan, kerugian yang dirasa Partai Buruh ini memunculkan dugaan adanya semacam transaksi jual beli data, dalam hal ini Nomor Induk Kependudukan (NIK), yang dilakukan sejumlah parpol.
Oleh sebab itu, kata dia, dengan masih ditemukannya kendala dalam Sipol, Partai Buruh berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera memperbaiki Sipol supaya tidak ada lagi hal-hal yang merugikan parpol.
“Terus saudara Lucius disuruh membuktikan bahwa dia bukan anggota parpol besar yang sekarang di parlemen itu, kan gak masuk akal,” tutur Said.