Purwakarta, KPonline – Dalam menghadapi ancaman krisis pangan dan ekonomi, Ketua Konsulat Cabang (KC) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta, Fuad BM menyerukan gerakan “Go Ekonomi dengan Tanam Singkong” sebagai langkah antisipatif dan mandiri.
“Yang penting kita gak kelaparan kalau seandainya terjadi krisis pangan maupun krisis ekonomi,” ujar Fuad BM.
Karena menurutnya, makan singkong rebus ataupun singkong goreng saja sudah cukup untuk bertahan.
Ia mengimbau agar lahan kosong yang berada di lingkungan Kantor Cabang (KC) FSPMI Purwakarta dimanfaatkan untuk menanam singkong. Bahkan, ia mendorong para anggota yang memiliki lahan kosong di rumah untuk turut serta dalam gerakan ini.
“Kalau ada tanah kosong di rumah anggota, wajib ditanam singkong,” tegasnya.
Selain singkong, tanaman lain seperti pisang juga direkomendasikan untuk dibudidayakan. Menurutnya, jika lahan diurus dan dikelola dengan baik, tanaman pisang bisa cepat berbuah dan menghasilkan secara teratur.
Kondisi ekonomi yang semakin sulit menjadi alasan utama digagasnya gerakan ini. Fuad BM pun menyebut, pelaku usaha kecil menengah kini kesulitan bertahan.
“Dulu kita dagang sehari-hari bisa dapat 300 sampai 400 ribu rupiah kotor, sekarang dapat 200 ribu pun sudah bagus,” ujarnya. Ia menambahkan, melemahnya daya beli masyarakat menjadi tantangan nyata yang dirasakan langsung oleh para pekerja dan pelaku usaha kecil.
Gerakan Go Ekonomi dengan Tanam Singkong ini diharapkan bisa menjadi langkah konkrit dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga buruh, serta menghidupkan semangat kemandirian di tengah tekanan ekonomi yang semakin berat.