Ketua Umum PP SPAI FSPMI Siap Instruksikan Anggota SPAI yang Ada di Jawa Tengah untuk Datang ke PUK Ciubros Farma

Ketua Umum PP SPAI FSPMI Siap Instruksikan Anggota SPAI yang Ada di Jawa Tengah untuk Datang ke PUK Ciubros Farma

Semarang, KPOnline – Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) telah mencanangkan bahwasannya sampai dengan saat ini masih tetap melakukan perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada buruh, seperti Omnibus Law, Tapera maupun PP21.

Hal tersebut disampaikan oleh Bambang Santoso selaku Ketua Umum PP SPAI FSPMI dalam sambutannya pada acara MUSCAB III PC SPAI FSPMI Kota Semarang yang berlangsung pada hari Minggu (30/6/2024) di Hotel Siliwangi Semarang.

Dirinya menyoroti masalah PHK yang saat ini marak terjadi pasca ditetapkannya UU Cipta Kerja atau biasa dikenal dengan Omnibus Law.

“PHK saat ini secara umum pasca Omnibusaw sangat banyak, dari data kita saja anggota SPAI secara nasional berkurang dari 35 ribu menjadi 31 ribu saat ini. Artinya terdapat 4 ribu anggota SPAI di seluruh Indonesia yang ter-PHK. Oleh karena itu saya sampakan dan ingatkan kepada kawan-kawan adalah setiap ada persoalan, saya tidak ingin kawan-kawan melakukannya sampai ke PHI, saya melihat semua keputusan di tingkat PHI itu hanya berpatokan terhadap omnibus law,” paparnya.

“Maka dari itu lakukan perlawanan di tingkat PUK, lakukanlah aksi aksi itu, jangan sekali-kali kawan-kawan melakukannya melalui PHI. Lakukan di tingkat PUK seperti saat ini yang sedang dilakukan oleh PUK Ciubros, bahkan kalau memang kawan-kawan perlu solidaritas yang lebih, akan saya instruksikan anggota SPAI yang ada di Jepara, Pati, Banjarnegara maupun Tegal untuk datang ke PUK Ciubros,” tegasnya menyoroti permasalahan yang sedang terjadi di PUK Ciubros Farma.

“Tidak ada satupun bagi kita sebagai perja yang dijamin bahwasannya tidak akan di PHK, lebih-lebih saat ini dengan adanya Omnibus Law, dengan alasan sebatas efisiensi perusahaan langsung diproses, seperti yang terjadi di PUK Ciubros. Berkaitan dengan hal itu mainsetnya harus kita rubah bagaimana cara kita untuk bertahan di perusahaan, karena pasti imbasnya banyak, kalo kawan-kawan ter-PHK berapa banyak sih dapatnya pesangon? Paling top itu cuma 1 x ketentuan, itu juga ada yang dicicil seperi banyak yang terjadi selama ini,” lanjutnya menyampaikan alasan-alasannya.

“Sekali lagi saya minta untuk kawan-kawan yang ada di PUK dan Pimpnan Cabang tetaplah berjuang sesuai dengan arahan dari PP, untuk melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang tidak pro dengan buruh,” pungkasnya menutup sambutan. (sup)