Purwakarta, KPonline – Rapat merupakan hal penting bagi suatu organisasi (FSPMI) untuk membentuk anggota yang berada di dalamnya memiliki nilai dan tujuan yang seirama dengan pengurus dalam membangun organisasi.
Sehingga rapat dapat dikatakan sebagai suatu budaya organisasi. Dimana, budaya organisasi tersebut jugalah yang menjadi aset mahal dan tidak dapat dibeli hanya dengan uang semata. Suatu budaya organisasi yang telah terbentuk dan internalisasi dengan kuat akan tercermin pada sikap dan perilaku pengurus yang menjadi anggota FSPMI. Untuk itu, sebuah organisasi harus memiliki budaya yang kokoh agar menjadi benefit tersendiri bagi organisasi itu sendiri.
Dan karena itu, Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPAMK-FSPMI) selenggarakan rapat rutin di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Purwakarta. Rabu, (16/10/2024).
Selain visi dan misi kedepan, evaluasi atas capaian kinerja di setiap bidang dalam kepengurusan PP SPAMK-FSPMI dibahas dalam rapat.
Furqon Sebagai Ketua umum PP SPAMK-FSPMI, menekankan penambahan anggota SPAMK-FSPMI.
“Yang utama, kita banyakin anggota. Karena disaat anggota banyak, power gerakan buruh akan kuat,” kata Furqon.
Lanjutnya, “Nah sekarang bagaimana caranya atau mencari solusi recruitment anggota bisa berjalan dengan baik”.
“Kita (PP SPAMK-FSPMI) akan terus bersinergi dalam gerakan buruh dengan FSPMI,” tegasnya.
Visi dan misi organisasi yang kuat tidak terlahir dengan sendirinya, tetapi karena secara disengaja telah dikembangkan oleh para pemimpin organisasi tersebut. Dan semuanya berawal dari menyusun visi dan misi yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
Apa bedanya visi dan misi?
Visi merupakan tujuan besar atau goal jangka panjang yang ingin dicapai oleh organisasi.
Idealnya adalah para pemimpin dan para pemangku kepentingan duduk bersama dan menetapkan secara bersama kemana arah dan tujuan yang dicapai. Selanjutnya visi tersebut diturunkan dalam sebuah misi yaitu sejumlah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan bersama tersebut.
Dan perlu diketahui bahwa gerakan buruh berbasiskan kekuatan massa. Bila jumlah massa anggotanya sedikit, otomatis gerakan buruh itu bisa dikatakan tidak efektif/ tidak lagi diperhitungkan dalam menyuarakan aspirasi kelas pekerja yang biasanya selalu membicarakan hidup layak menuju kesejahteraan bagi anggota beserta keluarganya.
Berikut jajaran pengurus PP SPAMK-FSPMI hadir dalam rapat, diantaranya; Ketua Umum H. Furqon, Sekretaris Umum Ranto Apriyanto, Wakil Ketua Fuad BM, Bendahara Umum Sriyatno, Eni Rakhmawati (Bid. Pekerja Perempuan), Nur Yasin (Bid. Organisasi), Supriyadi Piyong (Bid. Politik dan Hubungan Antar Lembaga), Khairul Bakri (Bid. Pendidikan), Wahyu Saputra (Bid. PKB/Pengupahan), Wahyu Hidayat (Bid. Infokom).