Surabaya, KPonline – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah FSPMI Jawa Timur, Jazuli SH, sekaligus Ketua Exco Partai Buruh Jawa Timur menekankan bahwa Partai Buruh siap mengguncang perpolitikan di Jawa Timur maupun Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Konsolidasi Akbar ke- 2 Garda Metal FSPMI Jawa Timur di Omah Perjuangan Surabaya, Minggu (26/02).
“FSPMI beserta organisasi masyarakat lainnya telah memilih jalan perjuangan dengan terjun langsung ke sistem politik melalui Partai Buruh. Partai Buruh adalah rumah kita dan siap mengguncang sistem perpolitikan, tidak hanya di Jawa Timur namun juga Indonesia,” tegas Jazuli.
Jazuli menjelaskan pada legislasi 5 tahun kemarin, para pekerja dan masyarakat sudah mengamanahkan nasib mereka pada perwakilan yang duduk di parlemen. Namun apa yang di dapat atau yang terjadi sungguh bertolak belakang.
“Apa yang kita dapatkan dari mereka? Kemana wakil rakyat saat pekerja di-PHK? Dibayar dibawah UMK? Saat petani kesulitan pupuk atau harga beras jatuh? Nasib Guru honorer diabaikan dan masalah rakyat kecil lainnya. Tidak ada wakil rakyat yang turun. Yang ada korupsi makin banyak, yang miskin makin miskin,” ucapnya.
Menurutnya, perjuangan kali ini beda, kalau dulu berjuang bertaruh nyawa, tetapi sekarang berjuang melalui kebijakan dan sistem politik. FSPMI melalui Partai Buruh masuk sistem politik untuk mengajarkan masyarakat agar terhindar dari politik transaksional, berani menentukan nasibnya sendiri dan bukan sekedar mencari kekuasaan atau jabatan.
Baginya, FSPMI adalah organisasi pergerakan, sebagai agen dan motor perubahan serta memiliki gen perlawanan. Apalagi warga Jawa Timur dan Garda Metal yang telah mewarisi darah pejuang dan semangat kepahlawanan.
“10 Oktober diperingati sebagai Hari Pahlawan, namun tidak semua mau berjuang dan menjadi pejuang, begitu juga saat ini. Bersama Garda Metal dan Partai Buruh, kita sebagai putra daerah harus memperjuangkan dan menentukan nasib kita sendiri,” terangnya.
Partai Buruh adalah wujud kecintaan FSPMI dan elemen rakyat lainnya pada negeri ini. Dengan upaya dan kerja selama hampir 1 tahun di 38 Kabupaten/Kota Jawa Timur, akhirnya Partai Buruh bisa lolos di KPU.
“Rumah yang sudah kita bangun dengan waktu, biaya dan tenaga yang tidak sedikit akan terus dijaga dan dibesarkan. Partai ini sudah diakui dan akan menjadi mesin politik untuk bertarung dalam kontestasi,” pungkas Jazuli.
Ia mengingatkan, jangan hanya karena uang 50 atau100 ribu, masyarakat terpasung selama 5 tahun kedepan dengan kebijakan dan ketidakadilan.
Dengan modal semangat perjuangan untuk perubahan, berbasiskan massa buruh, petani, guru honorer, kaum marjinal dan elemen masyarakat lainnya, Jajuli optimis Partai Buruh, siap dan mampu bersaing dalam kontestasi. (Jarwo)