Jakarta, KPonline – PUK SPAMK FSPMI PT. FSCM Manufacturing Indonesia menggelar konsolidasi anggota sebagai bentuk persiapan terkait aksi nasional tolak Omnibus Law digelar hari ini (17/1) di ruang lobby utama PT. FSCM Manufacturing Indonesia sejak pukul 16.00 wib. Yang dihadiri jajaran pengurus PUK SPAMK FSPMI, Pleno, Garda Metal PUK PT. FSCM.
Dalam pemaparannya, ketua PUK SPAMK FSPMI PT. FSCM Manufacturing Indonesia Gunawan Yuliansyah menyampaikan bahwa akhir akhir ini kaum buruh di Indonesia sedang dibuat heboh dan waswas dengan wacana pemerintah yang akan mengeluarkan Rancangan Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (RUU Cilaka) atau yang lebih di kenal dengan Omnibus Law.
“Perlu kita ketahui bahwasannya Omnibus Law melalui RUU Cilaka yang merupakan gabungan dari beberapa Undang-undang, seperti Ketenagakerjaan, Pertanahan, Perpajakan, Lingkungan, HAM dan sebagainya.”paparnya.
“Menyampaikan instruksi dari DPP FSPMI terkait aksi penolakan RUU Cipta Lapangan Kerja atau yang biasa di sebut Omnibus Law, tidak ada pilihan lain selain turun ke jalan melakukan perlawanan bergabung dengan 20.000 massa aksi lainnya dari seluruh Indonesia di depan DPR RI pada 20 Januari 2020 esok.” tambah Gunawan Yuliansyah.
“Massa depan kita, anak cucu kita sedang dipertaruhkan dalam RUU ini, jangan sampai setelah di ketuk palu baru kita menyesal.” tandasnya lagi memberi penjelasan kepada seluruh anggota yang hadir sore ini.
Adapun isinya yang sangat merugikan kaum buruh dan pekerja, diantaranya :
1. Menghilangkan Upah Minimun di ganti dengan upah per jam
2. Menghapus pesangon
3. Tenaga Kerja Asing (TKA) akan semakin mudah masuk ke Indonesia
4. Menghapus sangsi pidana bagi pengusaha
5. Menghilangkan Jaminan Sosial Pekerja
6. Outsourcing dan buruh kontrak semakin diperluas.
Selain membedah tentang bahayanya RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) serta persiapan massa pada aksi 20 Januari 2020 nanti. Ketua PUK PT. FSCM ini juga memaparkan kondisi terkini yang terjadi di internal perusahaan. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian PUK dan perlu disampaikan kepada anggota sehingga memiliki pemahaman yang sama dengan jajaran pengurus sehingga mudah menjalankan instruksi dan tetap satu komando apapun yang terjadi dikemudian hari nanti bila menghadapi situasi kondisi apapun.
(jim).