Konsolidasi dan Laporan Keuangan Triwulan PUK SPAI-FSPMI PT. Shoetown Ligung Indonesia

Konsolidasi dan Laporan Keuangan Triwulan PUK SPAI-FSPMI PT. Shoetown Ligung Indonesia

Majalengka, KPonline – Usai sudah cuti bersama hari Raya Idul Fitri 1446 H dan kembali melakukan rutinitas sebagaimana para pekerja pada umumnya, PUK SPAI-FSPMI PT. Shoetown Ligung Indonesia menggelar Konsolidasi dan Laporan Keuangan COS Triwulan bersama Anggota di TC Auditorium PT. Shoetown Ligung Indonesia pada hari Kamis, 10 April 2025.

Agenda yang sudah direncanakan pada Rapat Rutin Pengurus PUK SPAI-FSPMI PT. Shoetown Ligung Indonesia pada beberapa hari sebelum agenda ini dilaksanakan, dengan hasil musyawarah dan kesepakatan para jajaran kepengurusan maka terlaksana lah agenda ini di hari kerja tepatnya selepas pulang kerja dengan dihadiri oleh Kepengurusan, Korlap, Pilar, dan Anggota, serta dihadiri oleh perwakilan Manajemen PT. Shoetown Ligung Indonesia.

Bacaan Lainnya

Meskipun agenda ini dilaksanakan setelah pulang bekerja tetapi tidak menyurutkan semangat para anggota dan panitia pelaksana, antusias anggota yang notabene adalah anggota Laki-laki, tetapi anggota perempuan pun begitu bersemangat untuk menghadiri agenda tersebut terus bertambah dalam daftar peserta dalam setiap harinya sampai ditutup lah daftar peserta agenda ini dengan berjumlah 48 peserta.

Pembukaan agenda yang dibuka oleh sambutan dari Aji Suharmanto (Sekertaris Umum PUK SPAI-FSPMI PT. SLI) yang menggantikan Ade Taofiq Nurochman Ketua PUK SPAI-FSPMI PT. SLI karena berhalangan hadir dalam agenda hari ini, dengan mengucap Bismillah serta dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars FSPMI dimulailah agenda pada sore hari ini dengan sambutan dan penjelasan dari Wakil Bidang Advokasi dan Pembelaan yaitu Cipto yang menyampaikan tentang aturan yang tertulis dan berlaku sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT. Shoetown Ligung Indonesia.

Membahas mengenai peraturan yang berlaku di dalam PKB PT. Shoetown Ligung Indonesia, Ana selaku Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan pun melanjutkan penyampaian dari wakilnya yaitu Cipto, dalam penyampaiannya tersebut sedikit membahas tentang bagaimana regulasi berunding/membuat PKB.

“Hal ini perlu kita ketahui bersama bahwasanya PKB PT. Shoetown Ligung Indonesia akan habis periodenya pada tahun 2026, dan pada PKB yang sudah ada sejak pertama diterbitkannya PKB itu kita (FSPMI) belum bisa masuk dalam tim perunding PKB karena kita belum memenuhi syarat yang ada dalam regulasi perundingan PKB, maka dari itu dengan adanya kawan-kawan yang hadir dalam agenda hari ini mari kita bersama-sama mengajak kepada para pekerja yang belum berserikat untuk bisa bergabung dengan FSPMI, dan mari kita bersama-sama meningkatkan kesejahteraan di internal perusahaan dengan salah satu cara yaitu ikut berunding pembuatan PKB”.

Setelah beberapa poin dijelaskan oleh Ana dan Cipto selaku Kepengurusan Bidang Advokasi dan Pembelaan disampaikan dan mengajak seluruh anggota untuk lebih aktif dalam penambahan jumlah anggota PUK SPAI-FSPMI PT. Shoetown Ligung Indonesia dilanjutkan dengan Laporan Keuangan COS Triwulan yang disampaikan oleh Eli Marsela selaku Bendahara Umum dengan membacakan seluruh rincian keuangan selama tiga bulan terakhir yaitu periode bulan Januari, Februari, dan Maret tahun 2025, tidak hanya dengan membacakan seluruh rincian keuangan namun juga sedikit menjelaskan beberapa tentang pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap yang sudah tercatat dalam Peraturan Organisasi yang dibentuk saat Rapat Kerja Unit Kerja.

Setelah beberapa penyampaian dari Ketua, dan Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan serta dilanjutkan oleh Bendahara Umum selesai disampaikan di hadapan peserta Konsolidasi maka ditutup dengan berfoto bersama sebagai bentuk pengabdian momen dan arsip organisasi bahwasanya program kerja yang sudah dibentuk harus dapat dilaksanakan oleh Pengurus itu sendiri.

Dengan selalu adanya pertemuan dengan anggota dalam setiap bulannya, tentu saja para Kepengurusan PUK berharap semoga bisa menjadi lebih baik dalam menjalankan roda organisasi tanpa adanya dinding pemisah antara Pengurus, Korlap, sampai Anggota, karena sebuah organisasi sangat membutuhkan regenerasi untuk keberlangsungan organisasi itu sendiri dan dapat mewujudkan setiap tujuannya dalam mensejahterakan pekerja dan keluarganya. (Kontributor Majalengka)

Pos terkait