Rokan Hulu, KP Online – Kendati sempat diguyur hujan saat akan melaksanakan kegiatan konsolidasi bersama puluhan pekerja sektor perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau bersama perangkat DPW FSPMI Riau dan perwakilan PP SPPK FSPMI, pada Rabu (11/08/2021), agenda konsolidasi itu tetap berjalan lancar dan akrab.
“Semula, kami berencana agenda konsolidasi pekerja perkebunan dari 3 perusahaan di Rohul ini akan diikuti oleh 40-an pekerja, akan tetapi karena kendala hujan sehingga pekerja yang hadir hanya sebanyak 20-an orang,” sebut Abdul Halim, yang secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Taskforce Konsulat Cabang (KC) FSPMI Rokan Hulu.
Akan tetapi, lanjut dia, walau begitu, para pekerja di sektor perkebunan kelapa awit dari 3 perusahaan swasta tersebut, merasa cukup puas dengan pemaparan yang disampaikan oleh tim dari DPW FSPMI Riau dan perwakilan PP SPPK FSPMI yang berkesempatan hadir di acara konsolidasi itu.
Sementara, Ketua DPW FSPMI Riau, Satria Putra di kesempatan itu memaparkan, tentamg sejarah berdirinya FSPMI sebagai salah satu motor penggerak perjuangan buruh lewat serikat pekerja yang independen sejak tahun 1999 silam.
“Selama lebih dari 20 tahun berkiprah di kancah perjuangan perburuhan lewat serikat pekerja FSPMI di bawah afiliasi KSPI, di usianya yang ke 20 tahun, FSPMI telah menelurkan satu serikat pekerja anggota baru, yaitu Serikat Pekerja Perkebunan dan Kehutanan atau SPPK,” sebut Satria yang juga unsur perangkat PP SPPK FSPMI tersebut.
“Sampai saat ini, FSPMI telah merambah ke 24 provinsi di Indonesia dan lebih dari 500 kabupaten/kota se-Indonesia dengan jumlah serikat pekerja anggota sebanyak 7 sektor, yaitu SPEE, SPAMK, SPAI, SPL, SPPJM, SPDT dan terakhir SPPK,” paparnya.
Untuk itu, Satria berharap kepada para anggota FSPMI di Rohul, sebagai anggota tentunya memiliki hak dan kewajibannya di serikat pekerja FSPMI. “Saya menekankan, agar setiap anggota FSPMI tetap menjaga marwah dan nama baik FSPMI,” pungkasnya. (MS)