Cilegon, KPonline – Di penghujung ramadan hari ke-28 tidak mengurangi semangat tim organizer DPP FSPMI untuk melakukan konsolidasi organisasi dan membership meeting.
Bertempat di salah satu rumah makan daerah Cilegon, Rabu (19/04/23) bertemakan konsolidasi organizer dan membership meeting sekaligus buka puasa bersama yang dihadiri oleh DPP FSPMI yang diwakili Nani Kusmaeni dan M. Nur Yasin selaku wakil presiden FSPMI bidang Organisasi, Izah mewakili dari solidarity Centre, perwakilan FSPMI Serang dan Perwakilan PUK Se-Kota Cilegon.
Dibuka oleh Nani Kusmaeni menyampaikan, acara ini sangat penting karena pergerakan buruh sampai saat ini terlihat mengalami kemunduran dalam pergerakan dan pengembangan anggota.
Dilanjutkan oleh pemaparan M. Nur Yasin, yang menjelaskan saat ini banyak anggota baru menjadi serikat pekerja adalah PUK yang bermasalah.
“Maka dari pada itu kami selaku pimpinan organisasi, jangan pernah jadi aktivis jika tidak mau menghadapi masalah. Fungsi serikat pekerja itu seperti payung, melindungi dan membela anggotanya,” kata Yasin.
Menurutnya, membuat serikat pekerja memang mudah, tapi mengembangkannya yang sangat sulit. UU Ciptakerja ini adalah regulasi terburuk yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Isbandi, perwakilan FSPMI Serang memberikan sambutan terkait perjuangan FSPMI. Ia menuturkan perjuangan butuh proses dan jangan terburu-buru. Tidak ada yang berjuang seperti FSPMI tetap konsisten dalam perjuangan Buruh.
Sementara itu, Ismail selaku Korda GM FSPMI Cilegon memberikan semangat dan motivasi terhadap anggota PUK yang baru bergabung.
“Kalian tidak sendirian. Jika sudah bergabung dengan FSPMI kita akan berjuang sampai akhir. Banyak fakta yang berhasil ketika perjuangan terus dilakukan,” ujarnya.
Di akhir konsolidasi, PC FSPMI melakukan sosialisasi terkait may day. Totalitas anggota dari setiap PUK untuk aksi may day harus optimal. Karena itu sebagai bentuk penolakan atas disahkan nya UU Ciptakerja no. 6/2023. Mayday not holiday, adalah tagar yang harus diviralkan. (Saefulloh)