Konsolidasi Perempuan Banten, Pipin Supinah : Perempuan Jangan Diam, Harus Berani Bersuara

Konsolidasi Perempuan Banten, Pipin Supinah : Perempuan Jangan Diam, Harus Berani Bersuara

Tangerang, KPonline – Departemen Perempuan DPP FSPMI, Pipin Supinah memaparkan pengenalan tentang Kekerasan Berbasis Gender (KBG) di dunia kerja bagi perempuan.

Menurutnya, penghalang perempuan untuk mendapatkan keadilan, ada beberapa faktor diantaranya ketidakpastian kerja, ketidak amanan bagi pekerja dan terbatasnya keterlibatan perempuan dalam serikat dan perundingan bersama.

Bacaan Lainnya

Kemudian, Depertemen Perempuan berupaya melakukan pencegahan dan penanganan KBG yaitu dengan cara mengakhiri kekerasan berbasis gender, bentuk safe circle disemua lini, adakan pelatihan untuk anggota, pertemuan rutin, pengawasan dan evaluasi.

“Negara harus ikut andil dalam penanganan kekerasan berbasis gender, payung hukumnya belum jelas, negara harus ikut meratifikasi konvensi Ilo 190, agar aman dan nyaman ditempat kerjanya”, kata Pipin saat memberikan materi dalam agenda Konsolidasi Perempuan Banten, di Kantor Konsulat Cabang FSPMI Tangerang, Selasa (24/05/2022)

“Perempuan jangan diam, harus bersuara, tunjukkan kalo perempuan itu bermartabat”, tegasnya

Selanjutnya, Endah Suci Windianingrum menjelaskan sosialisasi program kerja Departemen Perempuan FSPMI pasca Kongres VI di Purwakarta.

Ia pun menjelaskan konvensi Perempuan pada tanggal 5 Februari 2021, Menyongsong 20 tahun Gerakan Buruh Perempuan FSPMI, visi misi nilai-nilai perjuangan FSPMI adalah roda yang tidak berhenti terus bergerak maju dan dinamis, kaderisasi adalah jantungnya sebuah organisasi.

“Kunjungan kerja sekaligus sosialisasi program kerja dan road show penjaringan kader perempuan berpotensi di wilayah, menjadi salah satu upaya pemberdayaan perempuan”, jelasnya

Endah menambahkan, membentuk dan mengaktifkan lembaga di setiap struktur organisasi dari berbagai tingkat PUK-Pimpinan Pusat bahkan hingga Pilar-pilar FSPMI.

“Memunculkan dan aktifkan kader perempuan disemua tingkat struktur kepengurusan sebanyak 30%, agar isue perjuangan buruh perempuan tersampaikan”, tambah Endah

Disisi lain, dalam kesempatan ini, Vice Presiden Bidang Perempuan, Mundiah memberikan pemahaman terkait politik dalam pengenalan Partai Buruh.

Penulis : F. Ramadhani
Photo : Ridwan .J

Pos terkait