Purwakarta, KPonline – Dalam kunjungan kerjanya kali ini ke Kantor Konsulat Cabang (KC) FSPMI Purwakarta, Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) lakukan Rapat Konsolidasi dan persiapan aksi “May Day”.
Fuad BM selaku ketua KC FSPMI Purwakarta mengatakan di agenda tersebut bahwa kita harus terjun atau masuk ke dalam dunia politik melalui kendaraan politik (Partai Buruh). Dikarenakan semakin hari, dunia perburuhan sedang tidak baik (tidak berpihak kepada kaum buruh).

“Kita harus benar-benar serius dalam membangun dan mendukung kemudian memenangkan Partai Buruh di Pemilu nanti (2024),” tegas Fuad BM.
Senada dalam hal yang sama, Sabilar Rosyad (Sekretaris Jenderal/Sekjen) FSPMI menambahkan di depan peserta konsolidasi yang berasal dari Purwakarta, Cirebon dan Subang bahwa dalam melawan arogansi pemerintah. politik dilawan dengan politik, maka kita melahirkan Partai Buruh sebagai sarana perjuangan.
Kehadiran Partai Buruh, berpotensi menambah kekuatan gerakan buruh melalui kebijakan yang dihadirkan di parlemen, yang mana tujuannya adalah agar mereka (Buruh) benar-benar bisa hidup layak serta sejahtera untuk selanjutnya.
Kemudian, dengan adanya eksistensi Partai Buruh dalam parlemen, kedepannya, segala hal sesuatu yang menyangkut buruh dan masyarakat akan lebih diperhatikan. Tidak seperti sekarang, segala kebijakan yang hadir, masih jauh dari harapan kaum buruh dan masyarakat. Contohnya, Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang dibuat melalui mekanisme Omnibus Law.
Memang tidak mudah dan ini menjadi tantangan besar bagi Partai Buruh bila terbentuk kembali, belum lagi dalam menjaga eksistensinya. Apa lagi, banyak tokoh, bahkan, organisasi buruh yang berafiliasi dengan banyak partai politik.