Kunjungan Kerja IndustriALL Global Union di Kantor DPP FSPMI, Bahas Isu Perburuhan

Kunjungan Kerja IndustriALL Global Union di Kantor DPP FSPMI, Bahas Isu Perburuhan

Jakarta, KPonline–IndustriALL Global Union melakukan kunjungan kerja ke Kantor DPP Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) untuk membahas berbagai isu ketenagakerjaan di Indonesia. Kunjungan ini dihadiri oleh Ramon Certeza, Sekretaris Regional Asia Tenggara IndustriALL Global Union, serta Kemal Özkan, Asisten Sekretaris Jenderal IndustriALL Global Union.

Mereka berdiskusi dengan Riden Hatam Aziz, Presiden FSPMI, serta perwakilan PP SPA FSPMI, membahas berbagai tantangan yang dihadapi pekerja Indonesia, termasuk kontrak outsourcing, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta kebijakan ketenagakerjaan yang lebih berpihak kepada buruh.

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungannya, Kemal Özkan memberikan apresiasi kepada FSPMI atas komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan buruh di Indonesia. “FSPMI adalah organisasi yang sangat kuat dan konsisten dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Kami mengapresiasi kerja keras mereka dalam memastikan kondisi kerja yang lebih baik bagi buruh Indonesia,” ujar Özkan.

Sementara itu, Ramon Certeza menegaskan pentingnya kerja sama antara serikat pekerja nasional dan internasional dalam menghadapi tantangan global di dunia ketenagakerjaan. “Kita harus terus membangun solidaritas dan memperjuangkan kebijakan yang adil bagi pekerja di setiap sektor industri,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Riden Hatam Aziz juga memaparkan perjuangan FSPMI terkait dampak Omnibus Law terhadap pekerja di Indonesia. Ia menekankan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyatakan bahwa DPR harus membuat undang-undang ketenagakerjaan yang lebih berpihak kepada buruh. “Keputusan MK harus menjadi momentum bagi DPR dan pemerintah untuk menyusun regulasi yang benar-benar melindungi pekerja, bukan hanya menguntungkan investor,” tegasnya.

Selain itu, Riden Hatam Aziz juga mengumumkan bahwa dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) FSPMI ke-26, FSPMI akan menggelar aksi besar-besaran di depan DPR RI pada 6 Februari 2025. Aksi ini akan diikuti oleh sekitar 10.000 massa dari FSPMI, yang merupakan federasi tunggal dalam aksi ini.

“Kami ingin menunjukkan bahwa buruh Indonesia masih solid dalam memperjuangkan hak-haknya. Aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan pekerja serta desakan agar DPR segera membuat regulasi ketenagakerjaan yang lebih berpihak pada buruh,” ujar Riden Hatam Aziz.

Diskusi ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia melalui sinergi yang lebih kuat antara FSPMI dan IndustriALL Global Union.

Pos terkait