Badung, KPonline – Meski mendapat predikat sebagai Kabupaten terkaya di Bali, Badung masih memiliki warga dengan kategori miskin yang belum tersentuh bantuan sosial. Menurut data keluaran BPS Badung 2020 -2022, jumlah penduduk miskin di Badung sebanyak 18.280 jiwa atau 2,53 persen dari penduduk Badung dengan rata-rata pendapatan per bulannya Rp. 633.769,00.
Relawan pengawas jaminan kesehatan nasional, JamkesWatch Bali berkesempatan menyambangi salah satu keluarga miskin di Badung, Senin, (4/9/2023) atas nama Ni Made Lena (35) seorang single parent dengan anak berusia 5 tahun. Mereka tinggal bersama kedua orang tua yang telah terbilang cukup tua di sebuah rumah yang dipinjamkan oleh pamannya di wilayah Desa Tuka, Kecamatan Kuta Utara Badung.
“Kami kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, pendapatan kami bergantung pada usaha cuci baju dengan pelanggan dari tetangga sekitar,” ujar Ni Made Lena sambil memeluk anak perempuannya yang masih belum bersekolah.
Menanggapi hal tersebut relawan Jamkeswatch Bali, Ni Made Rudi Artini merasa prihatin dan memastikan mereka sekeluarga telah mendapat perlindungan kesehatan nasional sebagai pemegang Kartu Indonesia Sehat – KIS.
“Yang utama adalah kesehatan keluarga, apalagi masih ada anak berusia dibawah umur. Kami pastikan mereka sudah mendapat perlindungan kesehatan sebagai pemegang Kartu Indonesia Sehat. Selanjutnya kami akan bantu mengawal agar keluarga ini bisa mendapat bantuan secara rutin dari Dinas Sosial Kabupaten Badung,” Papar Ni Made Rudi Artini.
Dirinya yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia – FSPMI Bali berharap agar Dinas Sosial dan Badan Pusat Statistik dapat saling menyinkronkan data penduduk miakin di Kabupaten Badung agar tidak ada lagi penduduk miskin yang tercecer tidak menerima bantuan.
“Data harus sinkron dan update sehingga bantuan akan lebih akurat dan tepat sasaran,” Ujar Ni Made Rudi Artini,”harapan kami jumlah penduduk miskin di Badung dapat terus berkurang dan hasil pembangunan Badung dapat lebih merata dinikmati oleh warga Badung.
Kunjungan Jamkeswatch diakhiri dengan pemberian tali kasih berupa sembako dan foto bersama.
“Tali kasih ini kami sampaikan hanya sekedar untuk membantu seadanya. Selanjutnya kami akan berupaya agar keluarga ini bisa mendapat perhatian dari dinas terkait agar dapat secara rutin membantu terutama perihal pendidikan anaknya yang sudah masuk usia bersekolah,”ujar Ni Made Rudi Artini, relawan Jaskeswatch Provinsi Bali sekaligus Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia – FSPMI Bali. ( hns )