Bekasi, KPonline – Perundingan antara PUK SPAI FSPMI, Direksi PT. Uniplastindo Interbuana, dan PC SPAI FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi kembali mengalami kebuntuan (deadlock) pada Jumat (27/09/2024). Pertemuan yang difasilitasi oleh pihak kepolisian di Kantor PT. Uniplastindo Interbuana pasca sholat magrib tersebut tidak menghasilkan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Meskipun perundingan belum mencapai hasil, serikat pekerja SPAI FSPMI masih memberikan waktu tambahan bagi manajemen PT. Uniplastindo Interbuana untuk mencari solusi terkait permasalahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pihak serikat pekerja berharap permasalahan ini dapat diselesaikan sebelum Senin guna menghindari mogok kerja dan unjuk rasa yang lebih besar.
“Perundingan sore ini belum mencapai kesepakatan, namun kami memberikan waktu hingga Sabtu dan Minggu kepada manajemen PT. Uniplastindo untuk mencari solusi terkait PHK. Jika sampai Senin tidak ada kesepakatan, mogok kerja dan aksi unjuk rasa akan terjadi,” ujar Supriyatno, Pangkorda Garda Metal Bekasi yang memimpin aksi solidaritas.
Supriyatno juga memperingatkan bahwa jika tidak ada solusi dalam dua hari ke depan, aksi ini bisa memicu gelombang unjuk rasa secara nasional. “Kami akan sampaikan ini kepada DPW FSPMI, DPP FSPMI, bahkan Majelis Nasional agar aksi di PT. Uniplastindo dijadikan aksi Nasional,” tegasnya.
Atas nama KC FSPMI Bekasi, Supriyatno mengucapkan terima kasih kepada para peserta aksi solidaritas yang terus mendukung perjuangan ini, serta pihak kepolisian dari Polsek Cikarang Selatan yang telah memfasilitasi perundingan.
“Aksi hari ini kami akhiri sebagai bentuk penghormatan kepada kepolisian. Namun, jika dalam dua hari tidak ada kesepakatan, Senin mendatang kami siap menggelar mogok kerja dan aksi unjuk rasa yang lebih besar,” tutup Supriyatno.
Dengan waktu yang semakin mendesak, kedua pihak diharapkan dapat menemukan solusi terbaik untuk menghindari konflik yang lebih luas. (Yanto)