Batam, KPonline – Minggu sore (29/9/2024), pelatihan dasar (Latsar) ke-11 Garda Metal FSPMI Kota Batam resmi ditutup oleh Ketua KC FSPMI Kota Batam, Yapet Ramon. Penutupan dimulai dengan teriakan yel-yel Garda Metal yang membakar semangat para peserta, setelah hampir dua hari ditempa di Bukit Senimba, Kota Batam. Ramon juga memberikan apresiasi kepada perwakilan Garda Metal nasional serta seluruh Pangkorda dari Jawa Timur yang turut andil dalam kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Ramon berpesan kepada para peserta Latsar, yang mayoritas merupakan pengurus PUK, agar mulai besok bergerak memperjuangkan cita-cita organisasi sesuai dengan aturan dan arahan yang telah diberikan. Ia mengingatkan bahwa para peserta telah mendapatkan pelatihan lebih dari anggota biasa, dan kini di pundak merekalah tanggung jawab untuk menggerakkan anggota, memberikan rasa percaya, serta memobilisasi mereka untuk berjuang bersama organisasi.
Ramon juga mengingatkan kembali pengalaman pribadinya saat mengikuti Latsar Garda Metal di masa lalu. Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa lampau, di mana aksi seperti “grebek pabrik” dulu sangat melelahkan, sementara sekarang aksi lebih cepat selesai, bahkan hanya sampai siang hari.
Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi saat ini, seperti Omnibus Law dan sulitnya mempertahankan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Agenda beberapa bulan ke depan sangat padat, mulai dari sidang Omnibus Law, upah 2025, hingga Pilkada. Di tengah semua itu, Ramon mengingatkan agar fokus pertama tetap pada permasalahan di dalam pabrik, terutama dalam menjalankan PKB. Jangan sampai PKB belum terlaksana dengan baik, namun sudah sibuk memperjuangkan hal-hal di luar pabrik.
Di akhir sambutannya, Ramon menutup agenda Latsar dengan mengajak seluruh peserta untuk selalu berkomitmen dan tetap mengenakan salah satu simbol identitas keluarga besar Garda Metal FSPMI, yaitu gelang yang selalu tersemat di tangan. (Ali Gani)