Bogor, KPonline – Pentingnya pengorganisasian dalam serikat pekerja tentunya menjadi faktor yang amat diprioritaskan. Terlebih lagi jika bicara pekerja muda, pengorganisasian Pekerja Muda seringkali dapat menjangkau rekan-rekan mereka dengan cara yang lebih efektif karena mereka berada di dalam kelompok usia yang sama.
Mereka memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang kuat dan memahami kebutuhan serta aspirasi pekerja muda lainnya. Untuk itu perlu pembekalan dan diskusi materi tentang pengorganisasian.
Dalam hal ini DPP FSPMI menyelenggarakan Lokakarya Pekerja Muda dengan tema Pekerja Muda dalam Pengorganisasian bertempat di Pusdiklat FSPMI, Cisarua Bogor (22/10/2024).
Tak lain tujuan dari terselenggaranya kegiatan ini sebagai program lanjutan untuk menjaring kader yang akan fokus dalam proses pengorganisasian.
Dalam sambutannya Ketua Panitia Lokakarya, Dedi Riyanto mengatakan bahwa pekerja muda adalah garda terdepan pengembangan organisasi.
“3 hari ke depan kita akan melakukan diskusi, berdialog dan berkomunikasi bagaimana pekerja muda dalam mengorganisir temen-temen pemuda untuk terlibat aktif dalam pengorganisasian”.
Tri Agung Setiawan, Vice Presiden bidang Pekerja Muda DPP FSPMI pun mengatakan bahwa terjadinya penurunan defisit anggota yang diakibatkan dari dampak Omnibuslaw, itu yang mengharuskan pekerja muda wajib terlibat dalam proses pengorganisasian.
“Kontrak berkepanjangan, PHK yang dipermudah itu yang menyebabkan pekerja enggan berserikat, maka kami adakan kegiatan ini yang dikemas dalam 2 materi yakni pengorganisasian dan taktik melalui kampanye media dan teori seni kebudayaan”.
Lokakarya ini akan berlangsung selama 3 hari kedepan mulai 22 – 24 Oktober 2024.
(Mia)