Jakarta,KPOnline – Sejak Koran Perdjoeangan Cetak terbit sejak tahun 2004 dan di susul pada bulan April 2014, dengan koran Perdjoangan versi online atau KPonline sebagai daring di launching.
Kini juga akan ada Majalah Perdjoeangan, dan meskipun terbit secara online, penerbitan untuk versi cetak untuk Koran Perdjoeangan masih akan tetap dipertahankan.
Di Indonesia menurut hasil penelitian Media Care, sepanjang tahun 2000-2014, 1.300 penerbitan sudah gulung tikar. Media-media berguguran, selain tidak mampu bersaing dengan media online yang menjamur juga karena harga kertas yang terus naik. Menurut data Dewan Pers, gempuran media sosial digital dan media online, cukup membuat industri cetak terpengaruh. Hal ini tercatat dari rendahnya pertumbuhan sirkulasi oplah dari 1.100 media di Indonesia pada akhir 2013, yang hanya mengalami pertumbuhan sebesar 0,25 persen.
Menghadapi era digital yang sangat dinamis ini, TimMedia FSPMI juga telah merilis Majalah Perdjoeangan Online, media ini merupakan rangkuman berita tentang perjuangan buruh, yang lebih detail dan akurat, di samping informasi ringan lainnya.
KPonline maupun Majalah Perdjoeangan sangat optimis, dengan semakin mudahnya masyarakat dan kaum buruh mengakses internet, media digital akan mendapatkan tempat tersendiri. Tentu saja, menjadi tugas dari Timmedia untuk menyajikan berita yang bermanfaat bagi para pembaca
Edisi uji coba Majalah Perdjoeangan dapat di download di bawah ini