Padanglawas, KPonline – Rusaknya jalan lintas Sumatera (jalinsum) yang melintang dan membelah kabupaten Padanglawas (Palas), provinsi Sumatera Utara atau Sumut kini semakin parah. Bahkan makin parahnya kondisi jalan provinsi tersebut berdampak juga terhadap kinerja para pekerja, baik sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun sebagai karyawan (buruh/pekerja) perusahaan perkebunan di daerah tersebut.
Badan jalan provinsi yang rusak berat itu terlihat mulai dari ruas jalan melintasi kawasan jembatan Aek Buaton, desa Padang Garugur Jae, kecamatan Aeknabara Barumun, ada ruas yang melintasi kecamatan Lubuk Barumun, ruas jalan kawasan jembatan Bulu Sonik, kecamatan Barumun, ruas jalan tidak jauh dari pekan Pasar Ujungbatu menuju arah Padangrumbao, ruas jalan turunan desa Aek Tinga, kecamatan Sosa.
Selain itu ada ruas jalan provinsi di kecamatan Hutaraja Tinggi mulai di depan RM. Sialangrindang desa Lubuk Bunut, ruas antara Lubukbunut dengan Simpang PTP Nusantara IV Sosa II, ruas jalan depan Masjid Besar Istiqomah Sibodak/Sosa Jae, ruas jalan lintas Madrasah Ibtidaiyah desa Parmainan (anak Sungai Gayambang), ruas jalan kawasan anak Sungai Siapi-api, masih desa Parmainan, lintas Padang Butta atau Pulo Godang dan lintas kantor Camat Hutaraja Tinggi.
KPonline yang melintas di kawasan tersebut, Jum’at (08/01/2021) melihat langsung kondisi jalan provinsi yang memanjang dan membelah kabupaten Palas terlihat selalu kupak-kapik serta terkesan tidak ada perhatian dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara jauh sebelum kawasan yang sebelum menjadi kabupaten disebut sebagai wilayah Barumun Sosa itu ditetapkan menjadi kabupaten baru hasil pemekaran Tapsel, yakni kabupaten Palas.
Muhammad Hanafi Hasibuan, aktifis mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Peduli Buruh (AMPB) Palas saat berbicara dengan KPonline via chatting aplikasi WA, Minggu (10/01/2021) siang mengaku sering mendengar adanya keluhan masyarakat, seperti PNS maupun pekerja atau karyawan perusahaan perkebunan terkait makin sulitnya melintasi jalan provinsi yang rusak, bahkan hancur-hancuran di Palas.
“Yang paling menyulitkan kelihatannya adalah ruas jalan yang rusak parah di depan RM Sialangrindang, setelah itu di desa Parmainan, baik melewati Madrasah Ibtidaiyah atau lintas gorong-gorong anak Sungai Gayambang, maupun ruas jalan di anak Sungai Siapi-api menjelang hutan sebelum perbatasan desa Pagaran Dolok/Sosa Jae, Pasar Panyabungan,” katanya.
Dikatakan, akibat kondisi badan jalan berlobang di beberapa ruas jalan ini kecelakaan dan bahaya lain menghantui para pengguna jalan, bahkan kejadian kecelakaan akibat kondisi jalan rusak ini sudah sering terjadi. Lobang yang berisi genangan air selalu mengcoh pengemudi mobil dan bus sudah menjadi langganan di musim hujan.
Hasibuan juga mengatakan khusus ruas jalan melintasi Pasar Panyabungan lebih heboh lagi, pasalnya badan jalan mengecil, rusak parah, itu ditambah badan jalan digunakan lagi sebagai tempat berjualan dan parkir kenderaan pedagang sehingga menambah kesulitan bagi pengguna jalan yang melintas.
“Pengendara sering terjebak macet sampai berjam-jam lamanya hanya untuk melewati macet sepanjang 100 meter. Ini jika dibandingkan dengan daerah lain perbatasan antara Sumut dengan Riau di Palas, persis seperti daerah tidak bertuan akibat kerusakan jalan provinsi yang sudah berlangsung sangat lama tanpa perhatian dari pihak pemprov Sumatera Utara.
Camat Kecamatan Hutaraja Tinggi, Sudaryono, S. Sos yang dikonfirmasi via chatting aplikasi WA, Sabtu (09/01/2021) malam mengakui kondisi jalan provinsi yang melintasi Hutaraja Tinggi kerusakannya makin parah seperti di kawasan Padang Butta (Pulo Godang) yang masih wilayah desa Aliaga.
“Badan jalan yang amat menyulitkan pengguna jalan terutama warga kecamatan Hutaraja Tinggi badan adalah antara desa Parmainan dengan Pagaran Dolok/Sosa Jae. Bahkan di forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) desa yang dipusatkan di kantor Camat Hutaraja Tinggi, Sabtu (09/01/2021), semua kepala desa mengharapkan perbaikan jalan provinsi dilakukan secepatnya,” kata Camat Sudaryono kepada KPonline. (balyan kn)