Bekasi, KPonline – Sebanyak 56 pekerja PT. Hotmal Jaya Perkasa yang beralamat di Kp. Rawa Julang, Desa Mekarwangi, Cibitung Bekasi kembali dilarang bekerja atau di PHK sepihak.
Artinya apa yang sudah disepakati antara pengurus KC FSPMI Bekasi, PC SPAMK FSPMI Bekasi dan manajemen PT. Hotmal Jaya Perkasa dengan difasilitasi Kapolres Metro Bekasi saat itu tidak dilaksanakan oleh manajemen PT. Hotmal Jaya Perkasa.
Sekretaris Konsulat Cabang (KC) yang juga Ketua PC SPAMK FSPMI Bekasi Suparno merasa tersinggung dan kecewa dengan ingkarnya manajemen PT. Hotmal Jaya Perkasa pada kesepakatan (Gantle agreement) yang sudah disampaikan saat kedua belah pihak bertemu untuk menyelesaikan permasalahan sebelumnya.
Setelah berkoordinasi dengan pengurus PC SPAMK FSPMI Bekasi dan PUK SPAMK FSPMI PT. Hotmal Jaya Perkasa maka KC FSPMI Bekasi mengintruksikan kepada anggota FSPMI untuk aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan di PT. Hotmal Jaya Perkasa.
Aksi unjuk rasa, rencananya akan dilakukan pada Selasa (8/9/2020) dengan target peserta 5000 orang.
KC FSPMI Bekasi juga sudah mengeluarkan Surat Instruksi nomor : 206/KC FSPMI/Bks/IX/2020 tertanggal 1 September 2020 dengan tuntutan :
1. Meminta Perusahaan PT.Hotmal Jaya Perkasa tidak melakukan PHK terhadap pengurus dan anggota PUK SPAMK FSPMI PT. Hotmal Jaya Perkasa.
2. Meminta Perusahaan PT.Hotmal Jaya Perkasa membayar kekurangan upah yang belum dibayar.
Surat instruksi aksi juga ditembuskan kepada manajemen PT Hotmal Jaya Perkasa, DPP FSPMI, DPW FSPMI Jawa Barat dan PUK SPA FSPMI Kab/Kota Bekasi.
Staff PC SPAMK FSPMI Bekasi Sutarno saat dikonfirmasi Koran Perdjoeangan membenarkan rencana aksi unjuk rasa pada tanggal 8 September 2020 tersebut.
“Aksi ini dilakukan akibat manajemen PT. Hotmal Jaya Perkasa tidak menjalankan apa yang sudah disampaikan dalam forum musyawarah yang difasilitasi Kapolres Bekasi saat itu,” ujar Sutarno.
Penulis : Yanto
Foto ilustrasi : Eddo
