Jakarta,KPonline – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ( FSPMI ) akan memusatkan aksi peringatan hari buruh internasional atau May Day 2019 di Istana negara .
Hal tersebut disampaikan Riden Hatam Aziz selaku Sekretaris Jendral FSPMI disela-sela rapat kordinasi nasional jelang peringatan May Day 2019 di Kantor DPP FSPMI ( 23/04/2019)
” Ada sekitar 50.000 sampai dengan 100.000 buruh Anggota FSPMI dan KSPI yang akan ikut dalam aksi May Day 2019 yang dipusatkan di Istana. Mereka berasal dari wilayah Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Serang dan wilayah sekitarnya “ujar Riden.
“Sebelumnya titik kumpul anggota kami ada di patung Kuda kemudian dilanjutkan Longmarch menuju Istana. Dalam May Day 2019 / Hari Buruh Internasional 1 Mei 2019, ini FSPMI mengusung Tema Kesejahteraan Buruh Dan Demokrasi Yang Jujur Dan Adil ” tambahnya.
Adapun tuntutan yang disusung adalah sebagai berikut.
1. Tolak Upah Murah – Cabut PP 78/2015 – Naikkan Komponen KHL Menjadi 84 Item.
2. Hapus Outsourcing dan Pemagangan yang Berkedok Outsourcing.
3. Tingkatkan Manfaat Jaminan Kesehatan dan Jaminan Pensiun.
4. Turunkan Tarif Dasar Listrik dan harga Sembako.
5. Tingkatkan Kesejahteraan dan Pendapatan Guru dan Tenaga Honorer serta Pengemudi Ojek Online (Ojol).
6. Tegakkan Demokrasi yang Jujur, Adil, dan Damai, Khususnya Dalam Pemilihan Presiden RI 2019 – 2024.
7. Demi Tegaknya Demokrasi Diserukan Kepada Kaum Buruh Untuk Mengawal Form C1 di KPU Wilayah Masing-masing.
Menurut Riden, selain di Jakarta, aksi unjuk rasa juga akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Aceh, Medan, Batam , Makassar dan lainnya.