Purwakarta, KPonline—Dalam rangka menghadapi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz dalam konsolidasi ideologi menegaskan pentingnya konsolidasi sebagai salah satu bentuk nyata dari gerakan buruh yang solid dan terorganisir. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan konsolidasi ideologi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang diselenggarakan di Kantor Konsulat Cabang (KC) FSPMI menjelang aksi May Day yang akan datang. Jumat, (18/4).
Ia pun mengungkapkan, konsistensi dalam perjuangan adalah kunci kemenangan. Sejak diterbitkannya PP 78 hingga hadirnya Omnibus Law Cipta Kerja, FSPMI tidak pernah berhenti melawan. Hasil dari perjuangan panjang itu pun mulai terlihat, salah satunya melalui putusan Mahkamah Konstitusi No. 168 terkait Omnibus Law yang menunjukkan bahwa tekanan dari gerakan buruh mampu membawa perubahan dengan mengabulkan gugatan yang dilakukan oleh Partai Buruh.
Kemudian ia mengatakan, “May Day bukan adalah momentum kebangkitan kelas pekerja. Kita harus manfaatkan situasi ini, terutama saat Presiden RI terlihat menunjukkan keberpihakannya pada rakyat.
Untuk itu, Riden pun mengajak seluruh anggota FSPMI untuk mengembalikan marwah perjuangan dan menghidupkan kembali semangat May Day. Ia menekankan bahwa setelah konsolidasi ini, seluruh anggota diharapkan hadir dan meramaikan aksi May Day sebagai bentuk pernyataan sikap serta tuntutan kepada pemerintah dan sekaligus menunjukkan kekuatan FSPMI.
Tak hanya itu, Ia menegaskan agar Pemerintah segera sahkan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru. “Ini saatnya (May Day), kita (FSPMI) bersuara lebih lantang,” tegas Riden.
Konsolidasi ini menjadi bagian dari strategi besar FSPMI dalam memastikan bahwa suara buruh harus tetap terdengar, dan perjuangan pun terus berlanjut hingga keadilan menuju hidup layak dan sejahtera bagi pekerja benar-benar terwujud.
Selain dihadiri oleh para pimpinan FSPMI, Konsil ini dihadiri ratusan anggota FSPMI se Wilayah Purwakarta, Cirebon Raya, Majalengka, Subang, Bandung Raya dan Cianjur
Foto: Fajar Setiady (Kabiro Media Perdjoeangan Daerah Purwakarta)