Subang, KPonline – Seperti yang diinfokan oleh seseorng yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa kondisi kakek yang tinggal sendirian itu sedang kurang sehat.
Banyak yang menyangka kalau dia itu keterbelakangan mental. Padahal dia tidak gila. Tidak terganggu kejiwaannya.
Kemaren malam pukul 01: 15 tanpa sengaja ketemu kakek tersebut dikampung rawa gebang, desa Ciberes, kecamatan Patokbeusi, kabupaten Subang, dan bercerita tentang kehidupan si kakek smpai 03:45 wib pagi.
Beliau sangat idealis, meskipun dalam ketiadaan, pantang bagi beliau mengemis untuk mendapatkan belas kasihan dari orang.
Kakek Karta (76) biasa dipanggil engkar, selama ini disangka orang gila, yang tidur dibawah tumpukan sampah.
Demi bertahan hidup, dia sehari-hari hanya memungut botol bekas minuman bekas karena beliau saking tidak maunya mengemis.
Tinggal dalam layaknya gua bertumpukan sampah, dibawah pohon sungguh sangat tidak manusiawi, jika dibandingkan dengan kandang kambing tetangga,bahkan masih lebih layak kandang kambing.
Seperti ketika disapa,Kakek Karta tampak tersenyum.
Mencoba tawarkan untuk dievakuasi ketempat yang lebih layak pun, dia menolak.
Sungguh……!!! Alasannya diluar dugaan yang tidak dikira. Dia beralasan bahwa tawaran itu begitu mengejutkan, sehingga dia meminta waktu untuk berfikir.
Sambil menengadahkan muka, dia bergumam “Sebagian jiwa Abah ada di sini, jika abah pergi meninggalkan tempat ini, kemungkinan abah akan sulit untuk ketemu anak satu-satunya. Meski saat ini pun abah hanya bisa melihatnya dari kejauhan,” kata kakek Karta sambil mengusap air matanya
Jiwa seorang bapak yang hidup dalam kondisi demikian masih berharap bisa sekedar melihat anaknya dari kejauhan,tapi sebaliknya,.mengapa anaknya tak mau merawat bapaknya.
Entah dosa masa lalu macam apa yang pernah diperbuat oleh kakek Karta, sehingga sang anak membiarkannya hidup dalam kondisi seperti itu.(Jhole)