Memahami Sejarah, Struktur Organisasi, dan Strategi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia

Memahami Sejarah, Struktur Organisasi, dan Strategi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia

Gresik, KPonline – Minggu, 8 September 2024, Kantor Sekretariat KC FSPMI Kabupaten Gresik menjadi lokasi Training Center ke-3 yang bertajuk “Apa Itu FSPMI?” Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), termasuk sejarah, struktur organisasi, sektor, pilar, strategi perjuangan, dan prinsip dasar perjuangannya. Materi pelatihan disampaikan oleh Fery Andriyanto, Ketua KC FSPMI Kabupaten Gresik.

 

Bacaan Lainnya

Sejarah Singkat FSPMI

FSPMI, yang saat ini merupakan salah satu federasi serikat pekerja terkemuka di Indonesia, awalnya berdiri dengan nama SPMI. Seiring waktu, federasi ini mengalami perubahan setelah adanya Kongres kedua pada tanggal 28 Agustus sampai 1 September 2001 di Lembang, hingga akhirnya dikenal dengan nama FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia). Proses perubahan nama ini bertujuan memperkuat peran Serikat Pekerja Anggota.

 

Struktur Organisasi FSPMI

Struktur organisasi FSPMI disusun secara hierarkis untuk memastikan pengelolaan yang efisien dan koordinasi yang baik dalam perjuangan pekerja. Struktur ini terdiri dari beberapa tingkatan :

1. Kongres : Merupakan badan tertinggi dalam FSPMI, yang berfungsi sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi.

2. Dewan Perwakilan Pusat (DPP): Bertugas mengelola dan mengawasi kebijakan yang ditetapkan oleh Kongres.

3. Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) : Mengatur dan memantau kegiatan di tingkat wilayah.

4. Konsulat Cabang (KC) : Fokus pada pengelolaan dan koordinasi di tingkat PP – PC – PUK – Anggota.

5. Pimpinan Pusat (PP): Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan di tingkat pusat.

6. Pimpinan Cabang (PC): Memastikan implementasi kebijakan di tingkat cabang.

7. Pimpinan Unit Kerja (PUK) : Merupakan unit dasar di tingkat perusahaan atau pabrik.

8. Anggota: Individu yang menjadi bagian dari FSPMI dan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan serikat pekerja di PUK.

 

Fery Andriyanto selaku Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kabupaten Gresik menjelaskan, bahwa untuk mendirikan sebuah federasi serikat pekerja seperti FSPMI, diperlukan minimal lima serikat pekerja di suatu daerah. Selain itu, sebuah konfederasi serikat pekerja harus memiliki minimal tiga federasi serikat pekerja. FSPMI sendiri adalah bagian dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Di luar FSPMI, terdapat juga konfederasi lain seperti KSPSI, KSBSI, dan KASBI.

Serikat Pekerja SPA (Serikat Pekerja Anggota atau Sektor Pekerja) FSPMI

Serikat Pekerja Anggota FSPMI ini antara lain :

1. SPL : Serikat Pekerja Logam.

2. SPEE : Serikat Pekerja Elektronik Elektrik.

3. SPAMK : Serikat Pekerja Automotif Mesin Komponen.

4. SPPJM : Serikat Pekerja Perkapalan dan Jasa Maritim.

5. SPAI : Serikat Pekerja Aneka Industri.

6. SPDDT: Serikat Pekerja Dirgantara, Digital dan Transportasi.

7. SPPK : Serikat Pekerja Perkebunan dan Kehutanan.

 

Pilar – Pilar FSPMIFSPMI didukung oleh beberapa pilar yang memiliki peran strategis dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Pilar-pilar ini antara lain :

 

1. Garda Metal: Berfungsi sebagai sayap keamanan dan perlindungan dalam setiap aksi atau kegiatan.

2. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) FSPMI : Memberikan bantuan hukum kepada anggota dalam masalah hukum terkait dengan ketenagakerjaan.

3. Media Perdjoeangan FSPMI : Menyediakan informasi dan berita terkini mengenai aktivitas dan perjuangan FSPMI.

4. Induk Koperasi Buruh Metal Indonesia (INKOPBUMI) : Mengelola koperasi yang memberikan keuntungan ekonomi kepada anggota.

5. JamKesWatch FSPMI : Memantau dan memastikan perlindungan jaminan kesehatan bagi pekerja dan Masyarakat sekitar.

6. JamNaKerWatch : Berfokus pada jaminan sosial dan keselamatan kerja.

7. Gerakan Sosial Politik (GASPOL) : Terlibat dalam advokasi sosial dan politik untuk kepentingan pekerja.

 

Strategi Perjuangan FSPMI

Dalam perjuangannya, FSPMI menerapkan beberapa strategi kunci :

 

1. KLA (Konsep – Loby – Aksi) :

2. Gerakan dari Pabrik ke Publik

3. Go Politik

 

Prinsip Dasar Perjuangan FSPMIFSPMI berpegang pada prinsip dasar perjuangan yang meliputi :

 

1. Prinsip Religius

2. Prinsip Demokrasi

3. Prinsip Nasionalis

4. Prinsip Solidaritas

5. Prinsip Kejujuran

6. Prinsip Kemandirian

 

Training Center ini merupakan upaya penting dalam memperdalam pemahaman anggota dan pengurus FSPMI mengenai berbagai aspek penting dari federasi ini. Dengan informasi yang disampaikan oleh Fery Andriyanto, diharapkan setiap peserta dapat lebih efektif dalam peran mereka, meningkatkan kemampuan mereka dalam memperjuangkan hak-hak pekerja, dan memperkuat posisi FSPMI dalam konteks yang lebih luas di Kabupaten Gresik dan sekitarnya.

 

(Wildan)