Mengapa Harus Turun ke Jalan?

Mengapa Harus Turun ke Jalan?

Catatan ini saya buat dalam perjalanan pulang dari mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta, Senin (8/7). Sebuah aksi yang digelar untuk menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Sambil menunggu Grab, sayup saya mendengar seseorang yang sedang melintas di depan saya berkata, “Ngapain sih demo? Sok hebat sendiri aja. Nggak bakal diperhatikan juga sama pemerintah.”

Ngapain demo? Seketika kalimat ini berputar di kepala saya.

Ya. Ngapain demo?

Ketika kaum buruh turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa, bukan berarti mereka mencari sensasi atau ingin dipandang hebat. Aksi-aksi ini merupakan bentuk perjuangan nyata untuk mendapatkan keadilan dan meningkatkan kesejahteraan, tidak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga untuk masyarakat luas.

Niatnya baik. Ini yang harus kita garis bawahi.

Karenanya, jangan mencibir mereka. Perjuangan ini adalah tentang kebaikan bersama yang jika berhasil akan dinikmati oleh kita semua. Sebaliknya, jika perjuangan mereka gagal, kita semua akan merasakan dampak negatif dari kebijakan yang salah arah.

Saat ini, kaum buruh menghadapi kondisi kerja yang tidak adil, upah yang tidak layak, dan perlakuan yang tidak manusiawi. Ketika mereka turun ke jalan, mereka menuntut perbaikan kondisi ini. Mereka berjuang untuk mendapatkan upah yang layak, perlindungan kerja yang memadai, dan hak-hak dasar lainnya yang seharusnya didapatkan oleh setiap warga.

Buruh juga manusia yang memiliki hak asasi yang harus dihormati dan dilindungi. Ketika mereka turun ke jalan, mereka tidak hanya memperjuangkan hak ekonomi, tetapi juga hak asasinya. Mereka menuntut hak untuk bekerja dalam kondisi yang aman dan sehat, hak untuk mendapatkan upah yang layak, dan hak untuk hidup dengan martabat.

Ketika mereka menuntut peningkatan upah dan kondisi kerja yang lebih baik, mereka tidak hanya memperjuangkan hak mereka sendiri, tetapi juga hak-hak kita semua.

Jika perjuangan mereka berhasil, seluruh masyarakat akan merasakan manfaatnya — bahkan ketika mereka tidak ikut dalam aksi unjuk rasa.

Peningkatan upah buruh, misalnya, akan meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan kondisi kerja yang lebih baik, produktivitas buruh juga akan meningkat, yang memberikan dampak positif bagi perusahaan dan perekonomian secara keseluruhan.

Turun ke jalan untuk berunjuk rasa bukanlah hal yang mudah. Kaum buruh sering kali harus menghadapi berbagai risiko, mulai dari intimidasi, kekerasan, hingga ancaman kehilangan pekerjaan. Mereka berani menghadapi risiko ini demi memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan. Untuk itu, kita harus menghargai keberanian dan pengorbanan mereka, bukan mencibir atau mengabaikan perjuangan mereka.

Perjuangan kaum buruh adalah perjuangan kita semua. Solidaritas dan kebersamaan adalah kunci untuk mencapai perubahan yang lebih baik. Ketika kita mendukung perjuangan kaum buruh, kita menunjukkan bahwa kita peduli pada keadilan dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya, mencibir atau mengabaikan mereka hanya akan memperlemah solidaritas dan memperburuk kondisi kita semua.

Jika perjuangan kaum buruh gagal, ketidakadilan dan ketimpangan akan semakin meningkat. Dengan upah yang rendah dan kondisi kerja yang buruk, kaum buruh akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka. Hal ini akan menurunkan kualitas hidup mereka dan keluarganya, serta memberikan dampak negatif bagi masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, rendahnya daya beli kaum buruh juga akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Kegagalan perjuangan kaum buruh akan melemahkan solidaritas dan kebersamaan di masyarakat. Ketika hak-hak buruh tidak dihormati dan dilindungi, rasa keadilan dan kebersamaan akan semakin berkurang. Hal ini akan memperlemah ikatan sosial dan memperburuk kondisi kita semua.

Jadi, sekali lagi, turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa adalah hak yang harus dihormati dan dijaga. Kaum buruh melakukan aksi ini bukan untuk mencari perhatian atau sok gagah-gagahan, tetapi untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan yang seharusnya mereka dapatkan.

Perjuangan ini bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk seluruh masyarakat. Kita harus mendukung perjuangan mereka, bukan mencibir atau mengabaikan. Karena jika mereka berhasil, kita semua akan menikmati hasilnya. Namun, jika mereka gagal, kita semua akan merasakan dampak negatif dari kebijakan yang tidak adil.

Perjuangan kaum buruh adalah perjuangan kita semua!

Kahar S. Cahyono, Wakil Presiden FSPMI, Wakil Presiden KSPI, dan Pimpinan Redaksi Koran Perdjoeangan