Surakarta, KPonline – Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) atau juga disebut Taman Budaya Surakarta (TBS) adalah adalah suatu tempat yang menjadi wadah pengembangan, penelitian, dokumentasi, dan apresiasi seni-budaya Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. TBJT menempat lahan seluas 5 hektar, berlokasi di Kota Surakarta.
Latar belakang
Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Surakarta atau yang juga sering disebut Taman Budaya Surakarta (TBS) merupakan salah satu ruang seni-budaya yang dikelola oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kompleks bangunannya seluas 5 hektar, terletak di Kentingan, Surakarta, berdampingan dengan dua kampus yaitu Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Beragam acara seni dan budaya digelar di tempat ini, baik berupa seni tradisi, modern maupun seni kontemporer. Tak terbatas pada seni pertunjukan, di Taman Budaya Jawa Tengah juga sering diselenggarakan acara pameran seni rupa, pameran fotografi, pemutaran film, dan berbagai forum diskusi seni budaya.
Kompleks Taman Budaya Jawa Tengah memiliki banyak gedung yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kesenian. Pendopo Ageng yang letaknya paling depan di antara bangunan lainnya di TBJT sering menjadi tempat pertunjukan wayang kulit Jum’at Kliwon, keroncong Asli dan dan pergelaran kesenian lainnya.
Pendopo Ageng Taman Budaya Jawa Tengah ini diapit oleh dua gedung, sebelah kiri terdapat Teater Arena sebagai ruang pertunjukan dan sebelah kanan terdapat Galeri Seni Rupa yang sering digunakan untuk memajang karya-karya visual.
Di sekitar Galeri Seni Rupa, terdapat perpustakaan yang berisi berbagai koleks buku seni budaya dan naskah-naskah pementasan. Di bagian belakang Pendopo Ageng terdapat bangunan yang difungsikan sebagai kantor pengelola Taman Budaya Jawa Tengah.
Selain sebagai kantor, di beberapa ruang juga difungsikan sebagai ruang arsip dokumentasi TBJT, baik yang berupa foto maupun video. Selain terdapat berbagai ruang pertunjukan, di kompleks TBJT juga disediakan tempat menginap bagi para seniman yang datang dari luar kota. (Dibyo)