Yogyakarta, KPonline – Hari Selasa, 24 Desember 2024, Teras Malioboro 1 Yogyakarta (Jogja) mulai dipadati pengunjung dari luar kota, dan dihari itu juga sekitar pukul 15.30 Wib pengunjung yang mayoritas anak sekolahan berseragam mulai berdatangan. Hal ini juga bertepatan dengan adanya hari liburan sekolah.
Sedangkan bagi para pekerja swasta atau negeri, hari senin dan selasa, 23-24 Desember 2024, merupakan hari terjepit oleh hari Minggu dan hari Rabu Natalan, sehingga tidak sedikit para pekerja pabrik yang mengambil cuti 2 hari ini untuk bisa berlibur ke kampung halamannya atau ke suatu tempat yang dikehendaki.
Teras Malioboro ini merupakan tempat perbelanjaan oleh-oleh dan barang-barang khas Yogyakarta, baik yang unik ataupun antik yang bernuansa Jogja, dan tempat ini merupakan pindahan atau penataan ulang dari area jualan di Emperan sepanjang Jalan Malioboro oleh pemerintah setempat dan sudah diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada hari Rabu Tanggal 26 Januari 2022 lalu.
Teras Malioboro ini terdapat 2 lokasi dan rata-rata isinya Padagang Kaki Lima (PKL). Teras Malioboro 1 berlokasi di seberang Pasar Beringharjo, Yogyakarta, yang merupakan bekas gedung Bioskop Indra dan berkapasitas lebih dari 800 lapak PKL, sedangkan Teras Malioboro 2 berlokasi di sebelah utara gedung DPRD yang merupakan bekas gedung Dinas Pariwisata Yogyakarta dan mampu menampung hingga 1200 lapak PKL.
Selain tempat untuk belanja di Teras Malioboro 1 tepatnya di sebelah kiri dan kanan pintu masuk gedung, terdapat juga tempat untuk berfoto (Swa Photo) dengan latar belakang yang dirancang bernuansa Jogja.
Adapun barang dagangan yang dijual antara lain, pakaian, asesoris, aneka makanan, barang pernak-pernik, miniatur, dan masih banyak lagi. Menurut pengakuan pengunjung Teras Malioboro 1 Yogyakarta, Siti, “Barang disini harganya murah dan terjangkau, tempatnya lebih nyaman daripada yang sebelumnya”, ujarnya.
Dengan adanya Teras Malioboro ini harapannya pengunjung lebih nyaman dan aman saat berbelanja, dan yang pasti harganya pun tidak terlalu tinggi sehingga daya beli masyarakat akan naik karena terjangkau oleh keadaan perekonomian masyarakat.
Penulis : Mugiantoro, S. Kom
Photo : MGP