Cilegon, KPonline – Hari ini Selasa, 23 November 2021 Suara mobil komando FSPMI dan FSPKeP masih bergemuruh di depan kantor walikota Cilegon. Hal ini terjadi, karena sampai berita ini di turunkan. Walikota Cilegon belum mengeluarkan rekomendasi nilai untuk kebaikan UMK Cilegon tahun 2022.
Aksi buruh yang tergabung dalam Forum Serikat Buruh Kota Cilegon ini dimulai dari pagi tadi. dengan melakukan Longmarch di kawasan industri krakatau KIEC menuju Kantor Walikota Cilegon.
Aksi yang sempat dipusatkan didepan pintu masuk kawasan industri Krakatau ini, sempat membuat lalu lintas terhambat.
Dengan perjalanan yang melelahkan dan tiba saat matahari di atas kepala, Gelombang buruh semakin meradang karena belum di berikan nya tuntutan buruh yakni Rekomendasi UMK Cilegon 2022. untuk di bawa ke Gubernur Banten.
Mediasi yang menghadirkan Perwakilan APINDO , Akademisi serta Elemen Buruh yang berafiliasi seperti FSPMI yang diwakili ketua PC Erwin Supriadi, ketua PC FSPKEP sekaligus ketua Forum buruh Cilegon Rudy syahrudin. Menuntut rekomendasi 13% yang semula 4.3 juta menjadi 4.8 juta.
Teriakan Pangkorda Garda metal Ismail dan kopaskep Lalan meminta agar segera di keluarkannya rekomendasi UMK Cilegon 2021 karena tidak sesuai dengan amanat UU dan KHL. justru lebih kepada PP 36 tahun 2020.
Tetapi Hingga matahari terbenam tak kunjung Rekomendasi itu datang dari Walikota Cilegon Heldy Agustian.
Penulis : Noviarico